TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Produksi batu bata di Kabupaten Pringsewu saat ini terkendala cuaca.
Tingginya curah hujan memengaruhi waktu produksi.
Senen, pengusaha batu bata di Dusun Jogowiryo, Pekon Yogyakarta, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Kamis (27/1/2022), mengungkapkan, pada musim kemarau bata cetakan bisa kering hanya dalam kurun waktu empat hari.
Namun saat musim hujan seperti saat ini, pengeringan membutuhkan waktu hingga 15 hari.
Baca juga: UMKM Lampung, Rich Box Nasi Lebih Banyak Harga Cuma Rp 15 Ribuan
Senen mengatakan, kondisi alam itu menjadi risiko bagi pelaku usaha batu bata sepertinya.
Kendati demikian, Senen tetap optimistis menjalani usahanya.
Senen mengungkapkan, produksi batu batanya rata-rata dijual ke Bandar Lampung.
Ia membanderol batu bata buatannya Rp 300 per buah.
Itu harga bila mengambil di pabrik.
Masyarakat yang ingin membeli batu bata dapat langsung datang ke tobongnya.
( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan Cahyono )