Bandar Lampung

Diskes Kabupaten/Kota di Lampung Galakkan Berantas Sarang Nyamuk Penyebab DBD

Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Diskes Kabupaten/Kota di Lampung galakkan berantas sarang nyamuk penyebab DBD.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Kesehatan kabupaten/kota di Lampung melakukan sejumlah upaya, untuk mencegah semakin banyak warga yang terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Di antaranya, menggalakkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (Gertak PSM) serta mengimbau masyarakat menggalakkan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) serta mensiagakan puskesmas-puskesmas.

Seperti diketahui, penyakit DBD sedang melanda Provinsi Lampung.

Sejak awal tahun 2022 hingga Rabu (26/1/2022) tercatat sudah ada ratusan warga terkena DBD di Bumi Ruwai Jurai.

Penyakit ini bahkan telah memakan sejumlah korban jiwa.

Berdasarkan penelusuran Tribun, dari 7 kabupaten/kota sementara ini telah terdapat 303 kasus DBD.

Rinciannya, Lampung Tengah 93 kasus, Metro 57 kasus, Kota Bandar Lampung 34 kasus, Lampung Utara 34 kasus, Tulangbawang 34 kasus, Mesuji 29 kasus, dan Lampung Selatan 18 kasus.

Jumlah ini berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Erla Andrianti mengatakan, pihaknya sedang menggalakkan Gertak PSM. Kegiatan ini dilakukan bersama pihak puskesmas.

"Kami telah mengajukan surat permohonan ke Pak Wali terkait Gertak PSM yang dimonitoring oleh pemerintah. Tentu ini semua butuh partisipasi masyarakat dengan membersihkan sarang nyamuk," kata dia, Rabu (26/1/2021).

Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Gelar Pasar Murah di 7 Lokasi, Mulai 2-10 Februari Mendatang

Ia juga mengatakan, sejak Desember 2021, pemda telah meminta masyarakat agar gotorng royong memberantas arang nyamuk.

Pengumuman dilakukan dengan cara berkeliling menggunakan mobil puskesmas.

Selain itu, bagi warga yang mengalami tanda-tanda DBD diminta tidak terlambat berobat.

"Jangan menunda-nunda, apalagi sekarang ini sudah dibiayai penuh oleh BPJS dan cukup bawa KTP sudah dilayani. Jangan takut biaya lagi," ungkapnya.

Sementara Wali Kota Metro Wahdi mengaku, pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada DBD dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menggiatkan gotong royong.

Terutama 3M plus untuk memberantas sarang nyamuk.

"Kita sudah minta PMI untuk menyediakan stok darah dalam menanggulangi DBD. Tapi yang paling utama adalah menjaga kebersihan dan memberantas sarang nyamuk," imbuhnya.

Kepala Dinkes TulangbawangFathoni menuturkan, pihaknya sudah menggelar rakor untuk mengatasi DBD ini.

"Jadi kita akan mengerahkan semua kekuatan yang ada mulai tingkat kampung, melakukan gotog royong pemberantasan sarang nyamuk," kata dia.

Ia juga mengimbau ketika ada warga yang mengalami demam lebih dari tiga hari agar segera dibawa ke puskesmas terdekat, agar segera mendapat perawatan medis.

"Ini terutama bagi anak-anak. Jangan biarkan sampai demam lebih dari tiga hari. Karena itu sudah sangat berbahaya ketika anak kondisinya drop," papar Fathoni.

Dinas Kesehatan Lampung Utara juga telah mengimbau masyarakt agar melaksanakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) selama musim penghujan.

Terpisah Kepala Seksi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lamsel Ridwan menjelaskan, untuk pencegahan DBD pihaknya telah meminta pihak puskesmas lebih aktif mengajak masyarakat menjadi kader jumantik.

"Kami sudah kirim surat imbauan ke puskesmas-puskesmas untuk menggalakan 3M, melakukan penyuluhan, dan memastikan ketersediaan logistik. Baik abate maupun logistik untuk fogging," ujarnya.

Kepala Bidang Bina Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Basuki Didik Setiawan mengatakan tingginya kasus DBD saat ini disebabkan beberapa faktor salah satunya karena musim penghujan.

"Memang ini kan siklusnya masih musim penghujan. Ketika musim penghujan itu tempat barang-barang bekas, tempat-tempat yang tadinya kering menjadi terisi air hujan sehinga menjadi tempat indukan nyaman demam berdarah," kata Didik.

Didik mengimbau masyarakat tidak menimbun barang-barang, dan menguras bak mandi.

"Kami sudah kirim surat imbauan ke puskesmas-puskesmas untuk melakukan menggalakan 3M, melakukan penyuluhan dan memastikan ketersediaan logistik. Baik abate maupun logistik untuk fogging," kata dia.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Diskes) Mesuji Suyono mengaku pihaknya telah siapsiaga untuk hadapi DBD.

"Yang jelas alat pemeriksaan atau diagnostik DBD itu ada di setiap puskesmas, serbuk abate hingga alat fogging nyamuk. Puskesmas juga siap menampung pasien DBD," ujarnya.

(Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak/Endra Zulkarnain/Anung Bayuardi/Dominius Desmantri Barus/M Rangga Yusuf)

Berita Terkini