Pringsewu

Manajemen Minimarket di Pringsewu Berdalih Boleh Simpan 60 Liter Minyak Goreng

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Editor: soni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajemen Minimarket di Pringsewu Berdalih Boleh Simpan 60 Liter Minyak Goreng

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Manajemen minimarket di Kabupaten Pringsewu menyatakan bila pihaknya boleh menyimpan minyak goreng hingga 60 liter.
Development Manager PT Indomarco Prismatama Ajik Rubiana mengungkapkan, pihaknya memang mempunyai toko-toko yang menjual yummy fried chicken.

"Sebenarnya kita ada acuan (persediaan) skala jumlahnya beda-beda per toko. Pada toko Pringsewu secara hitungannya kurang lebih 60 liter maksimal," ujar Ajik usai acara dengan pendapat di DPRD Pringsewu, Rabu, 16 Februari 2022.

Menurut dia, ketika ada stok minyak goreng tersebut langsung dipajang ke rak penjualan.

Tapi, lanjut dia, selama ini saat melakukan pengiriman minyak goreng, begitu mobil datang sudah sangat banyak ibu-ibu yang mengantre.

"Belum didisplay sudah jadi rebutan. Kemarin itu kan kendalanya seperti itu," ucapnya.

Sementara itu, lanjut dia, jumlah pengiriman minyak gorengnya juga terbatas.

Meskipun minyak goreng yang dijual kosong, pihaknya tetap menyetok untuk kebutuhan penjualan yummy fried chicken.

Namun, kata dia, pegawai toko tidak diperbolehkan menyimpan stok selain buat kebutuhan yummy fried chicken.

"Kemarin kalau sidaknya di toko yang tidak jualan fried chicken, kalau tokonya beres tidak ada oknum tim toko, itu pasti tidak ada (temuan minyak goreng)," kata Ajik.

Menurut dia, itu kebetulan saja yang disidak oleh DPRD adalah toko yang jualan fried chicken.

Fried chicken itu sendiri, menurut dia sebagai produk jualan minimarket dengan nama yummy fried chicken.

Ajik menyampaikan bila pihaknya akan menindak tegas apa bila ada oknum tim toko yang berani atau ketahuan menimbun minyak goreng buat warga.

Dia pun menyatakan bila minimarket yang sempat viral tersebut tidak melakukan penimbunan minyak goreng.

Ketua Komisi II DPRD Pringsewu Maulana M Lahudin, dalam rapat dengar pendapat itu meminta supaya minimarket tersebut mengurangi persediaan minyak goreng untuk jualan fried chicken di tokonya.

Menurut dia, dengan adanya penumpukkan minyak goreng di minimarket, sementara di rak penjualan kosong dapat mengakibatkan ketimpangan.

"Bahkan seolah-olah hanya minimarket yang boleh punya minyak dan kru-krunya. Tolong diminalkan," kata Maulana.

Di samping itu, Maulana juga meminta bukti tertulis dari manajemen minimarket bila tokonya boleh menyetok minyak goreng hingga 60 liter. 

Sementara masyarakat banyak yang butuh minyak goreng. 

Ia pun bersedia mengembalikan minyak goreng yang sempat disita apa bila ada betul ketentuan manajemen minimarket terkait bisa menyetok minyak goreng hingga maksimal 60 liter buat kepentingan penjualan fried chicken 

Sekretaris Komisi II DPRD Pringsewu Anton Subagiyo juga meminta supaya persediaan minyak untuk fried chicken tersebut dikurangi.

Mengingat Kabupaten Pringsewu ini dilanda kelangkaan minyak goreng. Sehingga tidak terkesan subsidi minyak goreng ini hanya menguntungkan pihak ritel saja.

Diketahui dalam rapat dengar pendapat itu juga dihadirkan UKM dari Pringsewu. Para UKM terpaksa berhenti produksi karena tidak pernah mendapat minyak goreng untuk keperluan produksi. 

Seperti produksi kelanting, keripik, untir-untir, kripik tempe dan lainnya. ( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan )

Baca juga: Ibu dan Anak Antre Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Penengahan Lampung Selatan

 

Berita Terkini