Pringsewu

Harga Kedelai Meroket Minyak Goreng Langka, Pengrajin Tahu di Pringsewu Menjerit

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Editor: Hanif Mustafa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang perajin di Pusat Industri Tahu, Pekon Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung tengah menggoreng tahu untuk kebutuhan penjualan tahu sayur, tahu isi dan tahu asin, Kamis, 24 Februari 2022.

Kebutuhan minyak goreng sekali produksi berkisar 10-15 liter satu tempat usaha.

Atas kondisi tersebut, Wijonarko berharap kepada pemerintah supaya dapat memberikan solusi pada pengrajin tahu di Bumi Jejama Secancanan.

Sekretaris Diskoperindag Pringsewu Sulistyoningsih mengatakan bila pihaknya telah berupaya memberi masukan ke pengrajin tahu agar memakai kedelai lokal.

Namun, bagi pengrajin tahu, kedelai lokal dinilai kurang memadai untuk bahan baku usaha tahu di Pringsewu.

Sehingga sampai saat ini masih tergantung pada kedelai impor.

Terkait kelangkaan minyak goreng, kata Sulistyoningsih pihaknya telah berupaya berkoordinasi dengan pihak distributor supaya mensuplai ke UKM/IKM di Pringsewu.

Alhasil untuk UKM/IKM Pringsewu mendapat suplai sebanyak 100 dus minyak goreng.

Namun, minyak goreng itu hanya diberikan kepada UKM/IKM yang mempunyai Nomor Induk Berusaha (NIB).

Terkait NIB ini, Sulistyoningsih mengimbau kepada UKM/IKM di Pringsewu untuk berkoordinasi dengan Diskoperindag.

Terutama yang belum memiliki NIB.

"Kami akan bantu UKM/IKM untuk mendapatkan NIB," kata Sulistyoningsih.

( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik B C )

Berita Terkini