Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung telah memasuki usianya yang ke 58 tahun, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menetapkan Marzuli Warganegara sebagai pahlawan daerah.
Beliau dinobatkan sebagai tokoh atau pahlawan daerah yang konsen dengan olahraga di bumi ruwai jurai.
Untuk mengetahui sosok Marzuli Warganegara, Tribun Lampung berkesempatan mewawancarai secara khusus putra kedua beliau, Tanza Dwi Jaka Utama.
Berikut hasil wawancara Tribun Lampung.
Pak Marzuli Warganegara dapat Gelar Pahlawan Daerah Bidang Olahraga dari Pemprov Lampung, perasaan Anda?
Baca juga: Ditpolairud Polda Vaksinasi Covid-19 di Pesisir Teluk Lampung
Baca juga: Wawancara Eksklusif dengan Ketua DPW APPSI Lampung Herman Malano tentang Kelangkaan Minyak Goreng
Tentu saja kami keluarga besar bangga dan sangat berterima kasih kepada masyarakat Lampung khususnya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang memberikan penghargaan.
Karena dengan begini jasa beliau selalu dikenang dan menjadi motivasi bagi penerusnya.
Bisa cerita seperti apa kiprah Pak Marzuli dulu? Beliau concern di olahraga apa?
Memang papa itu sejak kecil kecintaannya terhadap Provinsi Lampung secara umum sangat kuat dan pada saat itu memang Provinsi Lampung belum dikenal atau anak bawang dinasional.
Jadi saat itu papa punya keinginan agar Provinsi Lampung ini dikenal dan sejajar dengan Provinsi Lampung.
Memang papa itu merintis dari sepakbola, renang, hingga selam dan sebagainya. Melalui bidang olahraga itulah beliau berhasil membawa Provinsi Lampung sejajar dan dihormati dengan provinsi lainnya.
Bagaimana dulu masa jaya olahraga Lampung ketika Pak Marzuli berkiprah?
Dulu itu kiprahnya beliau itu dimulai sejak tahun 1970an, semua dimulai dari nol terutama sepakbola.
Baca juga: Wawancara Eksklusif dengan Kepala BKKBN Perwakilan Lampung Rudy Budiman tentang Penanganan Stunting
Baca juga: Kapolres Lampung Barat Beri Motiviasi Kepada Anggota AJOI
Beliau mengumpulkan beberapa bibit muda dan memanggil dari daerah lainnya termasuk pelatihnya, dan saat itu tidak banyak pemain asal Lampung tapi kita membawa dari luar untuk kemudian memacu untuk berpartisipasi.
Dulu ketika Pak Marzuli wafat, ada pesan dari beliau terkait olahraga Lampung?
Jadi memang beliau itu sangat konsen kelanjutan dari prestasi olahraga Lampung untuk menggugah para pengusaha dan entrepreneur untuk berkontribusi olahraga serta bidang lainnya.
Bagaimana kiprah kolega atau anak asuh Pak Marzuli setelah itu?
Banyak memang beberapa anak asuhnya papa dari bidang olahraga yang masih terus berkiprah baik itu di Provinsi Lampung dan secara nasional.
Ada beberapa dulu pemain sepakbola klub Jaka Utama yang cukup aktif dikancah nasional baik sebagai pembina dan pelatih.
Setelah tidak aktif olahraga dan atlet yang diasuhnya masih tetap ada dan berjalan seperti klub renang Jaka Utama.
Sosok Pak Marzuli sendiri seperti apa di mata ibu?
Memang papa itu orang disipilin, keras untuk membina masa depan. Pendidikan itu keras dan terlalu ketua buat kita tapi setelah itu masa depan itu sangat berguna.
Soal olahraga Lampung sekarang, ada tanggapan?
Menurut saya olahraga itu bukan sesuatu yang dibina dalam beberapa bulan saja, saya yakin banyak bibit dan potensi dengan pembinaan secara terus menerus.
Kembali ke soal penghargaan untuk Pak Marzuli, apa makna penghargaan ini bagi keluarga besar?
Pengharapan ini sangatlah berterima kasih dan ini pengakuan kami sekeluarga sangat berarti atas jasa beliau dikenang serta motivasi bagi penerus.
Sehingga pembinaan olahraga Lampung bisa terus berjalan dengan harapan banyak bibit yang bisa membawa nama Lampung dikancah nasional.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )