Baca tanpa iklan
Publik khawatir angka Covid-19 semakin melonjak jika terjadi kerumunan seperti konser yang dilakukan Tri Suaka Cs.
Mengenai hal ini, Tri Suaka angkat bicara terkait video viral penampilan dirinya bersama rekan di objek wisata taman anggur kukulu, Subang.
Penyanyi tinggal di Yogyakarta meminta masyarakat untuk tidak terus membahas soal vide tersebut
Diketahui konser musik di Taman Anggur tersebut banyak menuai kecaman dari warganet. Pasalnya, konser kali ini penonton membludak dan tidak mentaati akan protokol kesehatan.
"Iya jadi gua mau nanggepin yang di Subang kemarin yah teman-teman banyak yang mengetag aku, kita tuh udah dua tahun yah istilahnya nggak boleh ngadain acara kaya begitu.
Menurut saya itu tidak usah terlalu digoreng-goreng lagi, apa kalian tidak capek," ucap Tri Suaka yang diposting oleh akun @pamanukan_pantura, Selasa (1/2/2022).
Tri mengatakan, ia bersama tim dari Yogyakarta hanya sebatas diundang pengelola objek wisata Taman Anggur Kukulu.
Baca juga: Ungkap Jenis Kelamin, Unggahan Cut Meyriska Banjir Ucapan dan Doa
Baca juga: Akhirnya Tri Suaka Minta Maaf Sudah Parodikan Andika Kangen Band
Menurutnya juga, ia bersama tim sudah menjalani Vaksinasi Covid-19.
"Kita kan sudah divaksin juga, kita kan hanya diundang kita hanya mengisi acara, kita hanya profesional saja teman-teman," katanya.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun owner objek wisata Taman Anggur Kukulu tersebut merupakan anggota DPD RI Provinsi Jawa Barat yakni Oni Suwarman yang biasa dikenal oleh Oni SOS.
Diberitakan sebelumnya, Viral di media sosial yang memperlihatkan konser Tri Suaka dan Nabila Maharani.
Kasus pandemi Covid-19 Omicron tengah meningkat sehingga aksi konser Tri Suaka dan Nabila Maharani dikecam warganet.
Menurut info konser tersebut digelar di taman wisata Taman Anggur Kukulu, Subang, Jawa Barat.
Karena dianggap melanggar protokol kesehatan Pemerintah setempat memberikan sanski terkait beredarnya video tersebut,dilansir lambeturah.co.id, Selasa (1/2/2022).
Karena dianggap melanggar protokol kesehatan Pemerintah setempat memberikan sanski terkait beredarnya video tersebut, Selasa(2/1/2022).