Tribunlampung.co.id, Jakarta - Momen Lebaran 2022, sekitar 100 kepala keluarga (KK) korban kebakaran Pasar Gembrong, RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur mengadakan Salat Idulfitri 1443 Hijriah pada Senin (2/5/2022).
Peristiwa kebakaran hebat yang terjadi Minggu (24/4/2022) itu tidak menyurutkan semangat korban untuk tetap melaksanakan Salat Id. Miskupin Lebaran 2022 kali ini mereka harus tinggal di Posko Pengungsian.
Salat Id 1443 Hijriah ini diadakan di Jalan Basuki Rachmat dekat lokasi permukiman warga yang terbakar dan dekat posko pengungsian di kolong Tol Becakayu.
Tepat di sisi kiri Jalan Basuki Rachmat, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur warga mengadakan Salat Id, Senin (2/52022). Lokasinya berada satu posko pengungsian berikut sejumlah bantuan seperti baju, dan kebutuhan logistik lainnya.
Ketua RW 01 CBU Maju Saiman Hutabarat mengatakan Salat Id ini diikuti sekitar 100 kepala keluarga (KK) meliputi 400 jiwa warganya yang masih bertahan di posko pengungsian.
Baca juga: Kisah Awak KM Manggala Rayakan Lebaran 2022 di Atas Kapal Jauh dari Keluarga
Baca juga: Keluarga di Lampung Mudik Hari Pertama Lebaran, Demi Rindu Kampung Halaman Istri
"Sudah menjadi agenda kita setiap tahun dan walaupun musibah kebakaran terjadi kita tetap jalankan," kata Saiman di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2022).
Sejak pukul 06.00 WIB, satu per satu warga korban kebakaran yang kini harus tidur di empat tenda darurat berbondong-bondong datang ke Jalan Basuki Rachmat mengisi saf Salat Id.
Meski seluruh harta bendanya ludes terbakar dalam kebakaran hebat yang menghanguskan 400 bangunan meliputi rumah dan toko, tapi warga tetap khusyuk melaksanakan Salat Id.
"Saya selaku ketua RW dibantu donatur di Jakarta kami mendistribusikan perlengkapan Salat apabila mereka belum miliki sehingga mereka bisa mengikuti shalat Idul Fitri," ujarnya.
Saiman atau yang karib disapa Yongki menuturkan jumlah warganya yang kini masih bertahan di posko pengungsian sudah berkurang 40 persen dibandingkan awal kejadian.
Sejumlah warga korban kebakaran meninggalkan posko pengungsian untuk tinggal di rumah kerabatnya, menyewa kontrakan baru, hingga pulang kampung untuk memulai hidup baru.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, polisi, TNI, dan masyarakat yang ingin warga Gembrong pulih sehingga kami bisa menjalani kehidupan normal," tuturnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com