Way Kanan

Pemuda di Way Kanan Nekat Akhiri Hidup, Diduga karena Sakit yang Dideritanya Tak Kunjung Sembuh

Editor: Dedi Sutomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Seorang pria di Kecamatan Baradatu, Way Kanan nekat mengakhiri hidupnya.

Tribunlampung.co.id, Way Kanan – Seorang pria di Kecamatan Baradatu, Way Kanan nekat mengakhiri hidupnya.

Korban diketahui berinisial AE (26). Dirinya diketahui mengakhiri hidup di pohon durian di Kelurahan Campur Asri, Baradatu pada Kamis (5/5/2022) kemarin.

Korban pertama kalinya diketahui oleh Wagiman yang kemudian melapor ke Polsek Baradatu.

Kapolsek Baradatu Kompol Edy Saputra mewakili Kepala Polres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (5/5/2022) kemarin, sekira pukul 16.00 WIB.

Menerima loiran, anggota Polsek Baradatu mendatangi TKP bersama Tim Medis Puskesmas Baradatu. 

Baca juga: Terlilit Utang, Warga Lampung Tengah Buat Laporan Palsu ke Polisi Demi Dapat Empati dari Keluarga

Baca juga: Gegara Masalah Antre Masuk, Dua Pengunjung Pantai Mutun Cekcok dan Saling Lapor Polisi

Setiba di lokasi, anggota Polsek Baradatu langsung melakukan evakuasi dan olah TKP serta meminta keterangan saksi-saksi. Tim medis lalu memeriksa jasad korban.

Kemudian, jasad korban langsung dibawa ke rumahnya di Dusun Wonorejo, Kampung Bengkulu Rejo, Kecamatan Gunung Labuhan, Way Kanan. 

Setiba di rumahnya petugas Polsek Baradatu bersama Puskesmas Gunung Labuhan dan Tim Inafis Polres Way Kanan melakukan pemeriksaan ulang secara medis di bagian tubuh korban. 

"Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga korban sudah meninggal selama tujuh hari," kata Kapolsek Kompol Edy Saputra, Jumat (6/5/2022). 

Keterangan dari keluarga pada Januari 2022 lalu AE ikut ziarah Walisongo. Sepulangnya AE sering melamun dan sakit selama dua bulan. 

Selanjutnya Minggu, 17 April 2022 pukul 14.30 WIB setelah agak sembuh, AE minta untuk diantar ke rumah bibinya di Kampung Banjar Negara Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan hanya untuk main. 

Selanjutnya pada Kamis, 21 April 2022 pukul 15.00 WIB, AE diperkirakan pergi dari rumah bibinya tanpa pamit. 

Ketika di rumah bibinya AE tampak bengong jarang bicara. Sebelum pergi, malam harinya AE bicara dengan bibinya tidak akan lebaran di rumah. Diduga korban frustasi sakit perut tidak sembuh - sembuh.

(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Berita Terkini