Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kini harga telur ayam di Bandar Lampung mengalami lonjakan yang cukup tinggi.
Sebab, harga telur ayam berada di kisaran Rp 29 ribu per kilogram.
Padahal, dalam kondisi normal harganya ada di kisaran Rp 21 ribu-Rp 23 ribu per kilogram.
Kondisi tersebut telah terjadi di Pasar Tamin, Bandar Lampung selama beberapa hari ini.
"Memang naik harga telur, jadi pedagang jualnya ya rata-rata Rp 29 ribu," kata pedagang di Pasar Tamin.
Baca juga: Modus Test Drive, Mobil Milik Warga Bandar Lampung Dibawa Kabur
Baca juga: Mobil Minibus Diserempet Kereta Api di Perlintasan Jalan KH Agus Anang Bandar Lampung
Ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga telur.
"Gak tau juga. Tapi stok di distributor cukup. Ada kok. Kita kan cuma beli, terus dijual. Jadi kurang tahu juga penyebabnya," jelasnya.
Akibat kenaikan harga telur, penjualan ikut merosot.
"Pedagang sudah pasti berkurang, karena itu pendapatan kami pun juga ikut berpengaruh," kata Rizal, pedagang lainnya di Pasar Tamin.
Harga telur ayam yang tinggi ini dikeluhkan masyarakat.
"Kaget aja harga telur ini makin tinggi. Padahal telur ini kan sudah menjadi kebutuhan yang banyak dikonsumsi masyarakat," kata Roni, warga Bandar Lampung.
"Semoga segera normal sih harganya," sebut dia.
Baca juga: Dibawa Kabur Calon Pembeli, Warga Bandar Lampung Kehilangan Mobil Nissan Juke
Baca juga: Bawa Senjata Tajam, Puluhan Pemuda di Bandar Lampung yang Hendak Tawuran Dibubarkan oleh Polisi
Harga Telur Ayam di Mesuji
Pasca libur lebaran harga kebutuhan pokok di Kabupaten Mesuji seperti gula, telur, tepung terigu, cabai, dan bawang kembali normal.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, UMK, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Mesuji Eka Apriyanto, Jumat (13/5/2022).
"Harga beberapa kebutuhan pokok sudah kembali normal seperti telur sendiri di harga Rp 23 ribu, dulu waktu lebaran mencapai Rp 27 -30 ribu per kilogram," ujarnya.
Eka menyebut naiknya harga kebutuhan pokok saat lebaran sudah biasa dialami setiap tahunnya, mengingat tingkat konsumsi semakin tinggi.
Seperti halnya bahan baku untuk membuat adonan roti, saat puasa dan lebaran dipastikan tinggi harganya.
Meskipun demikian, ada beberapa kebutuhan pokok seperti daging sapi sampai saat ini harganya sama saat lebaran yakni diangka Rp 120-140 ribu per kilogram.
"Namun harga daging sendiri sebenernya standar ya, malah pas lebaran ini melihat harga daging segitu relatif stabil," ungkapnya.
( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer / M Rangga Yusuf )