Menariknya, terdapat beberapa pantangan yang perlu diperhatikan ketika membuat menu ini.
Di antaranya pembuatannya tidak boleh menggunakan listrik, bahkan sang pemiliknya juga dilarang berkata kasar atau dalam keadaan datang bulan.
Banyak yang percaya, bila hal tersebut dilanggar maka hasil makanan ini akan bantat dan amis.
3. Kue Maksuba di Sumatera Selatan
Tak hanya menyajikan hidangan berbahan dasar daging, wilayah Sumatera Selatan juga punya makanan lain yang wajib tersaji saat perayaan Idul Adha.
Namanya kue maksuba. Kue tradisional ini terbuat dari telur, gula, susu, dan tepung gandum yang dipanggang dalam oven selama kurang lebih 2-4 jam.
Selain maksuba, ada pula kue delapan jam yang dibuat dari bahan yang sama.
Bedanya, kue delapan jam dimasak dengan cara dikukus selama delapan jam.
Teksturnya pun berbeda. Kue maksuba lebih renyah daripada kue basah lainnnya karena dipanggang selapis demi selapis.
4. Sekubal di Lampung
Makanan asal Lampung ini biasanya disajikan pada acara-acara khusus, termasuk Idul Adha.
Bila dilihat sekilas, sajian ini agak mirip lontong nasi yang dibungkus daun atau lemang khas Sumatera Barat. Terlebih, bahan dasar kedua menu itu juga sama, yakni ketan dan santan kelapa.
Namun sebenarnya, makanan tersebut memiliki perbedaan dalam pembuatan dan proses memasaknya.
Sekubal bisa dimakan sebagai sajian manis atau pun gurih.
Jika mau manis, sekubal dapat disantap dengan tapai ketan. Namun bagi penyuka hidangan bercita rasa gurih, makanan ini bisa disantap dengan lauk rendang, gulai, atau sambal.