Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Ada peninggalan mahapatih Gajah Mada di bumi Lampung.
Tepatnya peninggalan mahapatih Gajah Mada tersebut ada di Pesisir Barat, Lampung.
Termasuk sebuah makam yang menjadi peninggalan mahapatih Gajah Mada.
Makam yang terletak di Pekon Kerbang Langgar, Kecamatan Pesisir Utara, Pesisir Barat itu digadang-gadang sebagai makam Gajah Mada.
Keyakinan makam tersebut milik Mahapatih Gajah Mada diperkuat dengan bukti yang ditampilkan oleh ahli waris keturunan ke-17 Ahmad Saunan (76).
Baca juga: Proyek Tambal Sulam Jalinbar Kabupaten Pesisir Barat Dikeluhkan Warga
Baca juga: Nelayan Hilang di Pesisir Barat Lampung Akhirnya Ketemu
Ia punya benda-benda yang diyakini sebagai peninggalan dari Gajah Mada.
Di antara yang ia tunjukan ialah berupa bejana dengan motif wayang dan aksara Jawa kuno.
"Sebenarnya banyak peninggalannya, namun karena pernah terjadi banjir dan lapuk dimakan usia, peninggalan tersebut rusak dan tidak utuh lagi," bebernya.
Selain bejana ada juga meriam yang berukuran kecil yang terbuat dari perunggu serta senjata perang.
Pada benda-benda tersebut terdapat tulisan Jawa kuno dan juga terdapat tulisan Arab dengan lafaz Lailahaillallah.
Hal itu juga yang menjadi bukti dari para ahli waris meyakini bahwa Patih Gajah Mada adalah Muslim.
Kemudian, Ahmad menceritakan sejarah kedatangan Maha Patih Gajah Mada ke Pulau Sumatra.
Baca juga: Ombak Besar Hantam Perahu di Pesisir Barat Lampung, 1 Nelayan Hilang
Baca juga: Pemkab Pesisir Barat Lampung Siapkan 596 Kuota PPPK
"Menjelang kemunduran kerajaan Majapahit, Patih Gajah Mada menyebrang dari pulau Jawa ke Pulau Sumatra dan singgah di kerajaan Sriwijaya," kata dia.
Kemudian kata dia, setelah singgah di kerajaan Sriwijaya Gajah Mada melanjutkan perjalanan dengan menyusuri sungai Komering Sumatra Selatan dan bermukim di Sukau Lampung Barat.
Selang berapa waktu, kemudian gajah Mada melanjutkan perjalanannya menuju Krui dan singgah di Penggawa lima.
"Setelah sampai di Penggawa Lima, Gajah Mada meminta izin kepada Raja Alam Pedada untuk mendirikan pemukiman di Pekon Balak Marga Laay," ungkapnya.
Lanjutnya, setelah bermukim di Pekon Balak tersebut, Gajah Mada kembali melanjutkan perjalanan ke arah Pugung dan mendirikan pemukiman di Pekon Kerbang Langgar.
Setelah tinggal di Pekon Kerbang Langgar tersebut, Gajah Mada menetap dan tinggal ditempat tersebut hingga akhir hayatnya.
Maha Patih yang terkenal dengan sumpah Palapanya itu, diyakini wafat sesudah memeluk Islam atau menjadi seorang muslim.
"Gajah Mada meninggal dan dimakamkan disini, ia meninggal sebagai muslim," ucap Ahmad Saunan keturunan ke 17 dari Maha Patih Gajah Mada.
Hal itu juga yang membuat banyak masyarakat berziarah dan mengunjungi makam Maha Patih Gajah Mada tersebut.
Bahkan rencananya Pemerintah Pesisir Barat Lampung berniat akan menjadikan makan tersebut menjadi tempat wisata religi.
"Melihat potensi yang ada itu cukup menjanjikan untuk mendongkrak PAD kita, khususnya bidang pariwisata, Makanya makam Gajah Mada itu akan kita jadikan objek wisata religi," ungkap Inyoman Setiawan, Kadis Pariwisata Pesisir Barat.
Mengenai kapan pembugaran makam Gajah Mada itu akan dilakukan, hal itu sedang dikaji oleh pihaknya.
"Mengenai keseriusan Pemerintah untuk menjadikan Makan Gajah Mada itu menjadi objek wisata bisa dilihat dari pembangunan rabat beton menuju makam Gajah Mada tersebut," bebernya.
( Tribunlampung.co.id / Saidal Arif )