Awalnya, selaku ketua RT setempat Fauzi sempat hendak menengahi permasalahan tersebut.
Namun korban ternyata kabur dan tak bisa dihubungi melalui nomor ponsel pribadinya.
Satu jam berselang, Fauzi mengaku terkejut diberitahu oleh petugas Kereta Api tentang penemuan sosok jasad pria.
"Sekitar jam 3, ada petugas dari Kereta Api datang kasih kabar itu. Setelah kita cek benar itu warga kita," kata Fauzi.
Fauzi menduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di perlintasan rel.
Jasad korban ditemukan meninggal dunia berjarak sekitar 500 meter dari kediamannya.
"Malam itu juga saya ingin mendamaikan mereka, tapi dia menghilang entah kemana. Tahunya dapat kabar sudah meninggal," kata Fauzi.
Fauzi menjelaskan jenazah korban sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum setempat.
Menurutnya korban yang bekerja sebagai buruh tukang teralis ini meninggalkan seorang istri dan 3 anak.
"Orangnya normal, gak ada gangguan jiwa. Mungkin karena masalah itu yang bikin dia sampai bunuh diri," kata Fauzi.
Sementara itu, dari informasi dihimpun korban sebelumnya dipergoki mengintip istri tetangga.
Tetangga yang tak terima diintip korban melaporkan hal tersebut ke ketua RT. Namun belum selesai permasalahan itu, korban justru menghilang.
Karena merasa malu dengan tetangga nya, sehingga korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Kapolsek Panjang Kompol M Joni mengatakan, korban tewas terlindas kereta Babaranjang.
Akibatnya korban mengalami luka berat di bagian kepala. "Setelah mendapat laporan kami bersama Inafis Polresta melakukan evakuasi," kata Joni.