Berita Lampung

Kopi Sakti 99, Kopi Robusta dari Gunung Betung, Pesawaran, Lampung

Penulis: Oky Indra Jaya
Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Winardi Yusuf, owner Kopi Sakti 99, UMKM kopi di Pesawaran, Lampung yang mengambil bahan baku dari petani kopi Gunung Betung, Pesawaran, Lampung.

Tribunlampung.co.id, Pesawaran- Winardi Yusuf, owner Kopi Sakti 99, UMKM di Pesawaran, Lampung awali usaha kopi sejak 2018 ketika bentuk kelompok usaha bersama (Kube).

Kopi Sakti 99 asal Pesawaran, Lampung yang dimiliki Winardi Yusuf kini rutin memproduksi 200 bungkus kopi.

Selain pemilik Kopi Sakti 99, Winardi Yusuf juga berprofesi jadi pengacara dan juga jadi anggota Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di Pengadilan Negeri Kabupaten Pesawaran.

Menurut Winardi Yusuf, selama menjalankan Kube dengan produksi kopi, ia terus berfikir untuk mendirikan usaha kopi yang terbaik.

Jawabannya pun didapat, yakni kopi terbaik diawali dari bahan baku yang baik.

Baca juga: Ryan Arnando, Ketua Bawaslu Kabupaten Pesawaran, Lampung Penyuka Sejarah dan Sastra

Baca juga: Kapolres Pesawaran Lampung Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di Gedong Tataan

Setelah dicari, didapatlah bahan baku dari para petani kopi di Gunung Betung, Pesawaran, Lampung.

"Tentu untuk menciptakan produksi kopi yang terbaik, harus dimulai dari bahan baku yang terbaik pula," ujar Yusuf kepada Tribun Lampung, Jumat (22/07/2022).

Bahan baku dari kopi produksinya didapat dari petani secara langsung, jenisnya kopi Robusta petik merah.

Selanjutnya Yusuf sebagai satu-satunya milenial di kelompok Kube, mulai bergerak mendirikan Koperasi yang bernama Koperasi Sari Murni Lampung.

Dari hasil koperasi tersebut kemudian terciptalah produk yang bernama Kopi Sakti 99.

Seiring waktu proses produksi berjalan, Yusuf mengurus akta notaris sampai akhirnya diterbitkan SK Kemenkumham.

Sampai kemudian koperasi yang ia jalani memiliki Nomor Induk Koperasi (NIK).

Baca juga: Menteri Sandiaga Uno Sebut Marketing Ice Coffee di Indonesia Bergantung Kopi Robusta Lampung 

Baca juga: Kisah Sukses Sapri, Pemilik Kopi Ratu Luwak, Lampung Barat, pernah Tertipu Tetangga Sendiri

Produksinya perhari menghabiskan bahan baku kopi hasil roastingan sebanyak 20 kilogram.

Produksi tersebut dalam sehari bisa menghasilkan 200 pcs dengan rincian ukuran 100 gram seharga Rp 12 ribu dan ukuran 200 gram dengan harga Rp 25 ribu.

Sedangkan untuk ukuran perkilo jenis Natural Process Experesso dijual seharga Rp 130 ribu.

"Produksi harian tentu bisa lebih banyak, karena selain menjual lokal, kami pun menjual ke luar daerah" ungkapnya.

Dalam sehari produksi sekaligus pengiriman permintaan ia bisa mendapatkan laba Rp 1,5 juta.

Dalam memasarkan produknya, Yusuf juga merambah pasar online.

Yusuf mengatakan bahwa tim marketing dari Koperasi Sari Murni menggunakan jasa endorsment pada selebrgam Lampung di Instagram.

Untuk proses penjualan secara online bisa didapat  pre order melalui sosial media Instagram, Facebook, serta WhatsApp.

Sedangkan untuk pembelian langsung bisa datang ke koperasi sekaligus tempat produksinya di Jalan Raya Kedondong, Dusun Sukamarga, Desa Gedong Tataan, Pesawaran.

Yusuf bertekad untuk memajukan usaha kopinya agar berkembang dan menembus pangsa pasar yang lebih luas.

Selain itu juga berharap dapat memajukan petani kopi di Pesawaran, Lampung.

Sebab baginya kopi merupakan komiditi utama terbaik di daerah ini.

Dalam harapannya pemerintah berperan serta dan mendukung usaha seluruh UMKM yang ada di Kabupaten Pesawaran. (Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Caption picture : Winardi Yusuf Owner Kopi Sakti 99 yang produksi 200 pcs dalam sehari, Jumat(22/07/2022).

Berita Terkini