Tribunlampung.co.id - Gus Samsudin membantah jika padepokannya yang berada di Blitar Jawa Timur telah ditutup.
Gus Samsudin mengatakan, padepokan miliknya sudah mengantongi izin pengobatan dan lokasi dari pihak berwenang.
"Jadi tidak ada kata penutupan, hanya untuk mengondusifkan," ujar Gus Samsudin dikutip dari Kompas.com.
Ia mengaku, padepokannya tidak ada masalah dari segi hukum.
"Tetap (berjalan) seperti biasa yang penting kondusif dulu saja," terangnya.
Baca juga: Beredar Video Gus Samsudin Minta Maaf, Ngaku Tidak Sakti dan Cuma Settingan Untuk Konten
Baca juga: Terungkap Hubungan Spesial Vicky Prasetyo dan Nathalie Holscher
"Kondusif kegiatan yang penting bisa dikondusifkan, gitu aja," katanya lagi.
"Tadi dari dinas kesehatan sudah mengizinkan tidak ada masalah. Tempatnya juga tidak." beber Gus Samsudin.
"Sekarang ini hanya dari opini mendia sosial bahwa saya melakukan penipuan,"
"Tapi sama sekali tidak ada masalah dari segi hukum,” imbuhnya.
Padepokan Milik Gus Samsudin Disebut Merugikan Banyak Orang
Diwartakan sebelumnya, penutupan Padepokan Nur Dzat Sejati imbas dari perseteruan YouTuber Pesulap Merah dengan Gus Samsudin.
Sebelumnya, Pesulap Merah ingin membuktikan kemampuan spiritual Gus Samsudin yang disebutnya hanya tipu daya.
Baca juga: Sule dan Nathalie Holscher Kompak Tak Hadiri Sidang Lanjutan Cerai
Baca juga: Pengakuan Angga Wijaya di Balik Alasan Pemalsuan Tanda Tangan Dewi Perssik
Pesulap Merah mengunjungi padepokan milik Gus Samsudin kemudian membongkar semua trik pengobatan yang dilakukan Gus Samsudin.
Akhirnya, Padepokan Nur Dzat Sejati itu pun digeruduk warga pada Minggu (31/7/2022).
Konflik tersebut akhirnya menyeret nama Desa Rejowinangun yang merupakan lokasi padepokan itu berada.
Mereka menuntut Padepokan milik Gus Samsudin agar ditutup.
Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto menduga opini dan perundungan dari warganet terhadap desannya berasal dari pengagum sosial Pesulap Merah.
Warga Desa Rejowinangun menganggap praktik perdukunan berbalut agama yang dijalankan Gus Samsudin telah banyak merugikan orang.
Senada dengan tudingan dari Pesulap Merah, mereka mengatakan Gus Samsudin tidak benar-benar memiliki kemampuan pengobatan spritual.
Baca juga: Iqlima Kim Ngaku Dijanjikan Rp 50 Juta Jika Mau Berhubungan Dengan Razman Nasution
Baca juga: Roy Citayam Fashion Week Dukung Penuh Ayank Jeje Slebew Meski Sering Dibully
"Kata warga, beberapa pasien mengeluhkan masalah praktik yang dijalankan Gus Udin (Samsudin)," kata Bhagas, Senin (1/8/2022), dikutip dari Kompas.com.
Tanggapan PBNU
Konflik antara Pesulap Merah dengan Gus Samsudin juga turut menarik perhatian ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU).
Ketua Pengurus Besar NU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengingatkan pada masyarakat agar tidak percaya dukun.
Gus Fahrur melarang umat Islam menganggap dukun seperti kiai.
Ia juga menegaskan, karomah yang diberikan kepada seorang kiai berbeda dengan trik-trik yang dikeluarkan dukun.
Baca juga: Pagi Ini Irjen Ferdy Sambo Dijadwalkan Jalani Pemeriksaan Sebagai Saksi Pembunuhan Brigadir J
Baca juga: Ngeri-Ngeri Sedap Syarat Dekati Angelina Sondakh dari Keanu Massaid
"Kita harus selektif. Kita kan kadang dikiaikan, itu salah. Jangan kiaikan dukun," katanya, Selasa (2/8/2022), dikutip dari Hot.grid.id.
"Karomah itu diberikan kepada wali, kekasih Allah, tidak untuk jualan, tidak untuk komersil atau konten. (Kalau dukun) itu tipuan, sihir, atau sulap," kata Gus Fahrur.
Ia mengatakan, Nabi yang menerima karomah tidak mengajarkan hal yang aneh-aneh.
Nabi mengajarkan salat dan kebaikan, sehingga Gus Fahrur menegaskan agar masyarakat tidak tertipu praktik perdukunan.
Berseteru Dengan Pesulap Merah
Pesulap Merah Marcel Radhival bongkar trik kesaktian keris petir milik Gus Samsudin.
Pesulap Merah Marcel Radhival minta Gus Samsudin datang ke Jakarta untuk membawa benda-benda sakti miliknya.
Sebelumnya, Pesulap Merah telah mendatangi Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin yang berada di kawasan Kaligadu, Rejowinangun, Kecamatan Kademangan.
Kedatangan Pesulap Merah tersebut guna memenuhi undangan dari Gus Samsudin yang ingin mengajaknya melakukan pembuktian.
Pasalnya, Marcel menganggap bahwa Gus Samsudin hanya menggunakan trik tipuan untuk mengelabui masyarakat.
Di satu sisi, Gus Samsudin yang merasa dirinya tidak melakukan pembohongan pun mengundang Marcel ke padepokannya.
Namun, pertemuan mereka malah berakhir dengan konflik. Kini, Padepokan Nur Dzat Sejati ditutup untuk sementara waktu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.
(Tribunlampung.co.id)