Harga BBM

Ada Sinyal Harga BBM Bakal Naik Lagi, Pemerintah Sebut Beban APBN Terbatas untuk Subsidi BBM

Editor: muhammadazhim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi SPBU. Pemerintah memberikan sinyal kuat bahwa harga BBM bakal naik.

Sementara Pertalite sudah disalurkan sebanyak 16,8 juta kilo liter dari kuota 23 juta kilo liter.

Kenaikan harga BBM jenis pertalite ini diprediksi akan menekan pasar saham. Namun, tekanan ini sifatnya jangka pendek. 

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, PT Henan Putihrai Asset Management (HP Asset Management) Reza Fahmi Riawan mengatakan, pemerintah memang harus menaikkan harga BBM karena harga minyak dunia naik.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, naik atau tidaknya harga BBM sesuai kemampuan pemerintah melihat perkembangan ekonomi dan memperhatikan sejumlah indikator dalam penentuan anggaran subsidi energi.

"Secara ekonomi tidak ada masalah kalau naik jika memang anggaran tidak cukup, dimana-mana sudah naik juga. Yang penting ongkos sosialnya tidak terlalu tinggi," ujarnya.

Reza mengatakan kenaikan harga BBM akan berdampak kepada market dan hanya koreksi sementara. Karena banyak investor yang akan memanfaatkan taking profit dari saham saham yang sudah menguntungkan sebelumnya. 

"Kenaikan harga BBM akan memperkuat rupiah terhadap dolar, dan akan menjadi sentimen positif untuk market Indonesia juga ke depannya," ujarnya.

Rudiyanto mengatakan profit yang didapatkan dari ekspor harusnya bisa dipakai untuk saat seperti ini untuk subsidi dan untuk anggaran lainnya.

Menurut Reza, kenaikan harga BBM perlu naik yaitu karena Indonesia masih ketergantungan impor BBM. Kondisi ini semakin parah dengan pelemahan mata uang rupiah.

Berita Terkini