Berita Terkini Artis

Pesulap Merah Mengaku Tak Peduli Disomasi Rara Pawang Hujan

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesulap Merah Marcel Radhivaldan Rara Pawang Hujan atau Mbak Rara. Pesulap Merah Marcel Radhival mengaku tak peduli disomasi  Rara pawang hujan gegara ucapannya yang diduga mencemarkan nama baik Rara.

"13.16 WIB ini 13.30 WIB, 15 menit (untuk menghentikan hujan di Kalimantan)," ujar Mbak Rara menunjukkan kondisi tempat kliennya di Kalimantan sudah cerah.

Lalu, Richard Lee menantang keahlian Mbak Rara untuk mendatangkan hujan di tempatnya saat itu.

"Kalo di sini?" tantang dr Richard Lee.

"Mau ngapain? Kita tidak boleh menggeser cuaca tanpa tujuan, kalau ini kan tujuannya baik, di tambang batu bara ada 500 pekerja dalam satu lokasi yang harus manafkahi keluarganya," jelas Mbak Rara.

"Tapi sebenernya kamu bisa?" tanya Richard Lee.

"Ya bisa, tapi kembali lagi kenapa kita.. berani bayar berapa dok?" tanya Mbak Rara.

"Berapa kamu mau?," jawab Richard Lee.

Mendengar tantangan dari Richard Lee, Mbak Rara pun terawa berbahak.

"10 menit hujan Rp 500 juta," tambah Richard Lee.

Namun Mbak Rara tak mau menerima tantangan dari Richard Lee.

"Ah nggak mau lah aku, bukanya saya gak mau uang dari pak dokter, jadi ketika kita program satu hari minta cerah, nah itu harus continue."

"Kalau pak dokter mau nantang saya ya besok, sebelum matahari terbit saya akan bilang hari ini saya minta cerah di batu bara hujan di lokasi lain."

"Saya juga lihat di BMKG juga, kan penting juga," pungkas Mbak Rara.

Dibayar Ratusan Juta

Rara Pawang Hujan atau Mbak Rara buka suara setelah diusik Pesulap Merah Marcel Radhival.

Pesulap Merah Marcel Radhival sempat menyebut Rara Pawang Hujan atau Mbak Rara sebagai pawang hujan abal-abal.

Soal tudingan itu, Mbak Rara mengklaim digaji ratusan juta rupiah setiap mendapatkan projek mencegah hujan turun.

Dikutip Tribunnews dari tayangan Diary The Onsu, Mbak Rara Pawang Hujan menyebut dirinya sampai harus membayar pajak karena besarnya honor yang ia terima.

"Kalau saya pawang hujan yang abal-abal, saya digaji ratusan juta lho ini. Saya juga bayar pajak," terang Mbak Rara.

Mendengar pengakuan itu, Sarwendah yang duduk di sisinya pun tampak terkejut.

"Jadi pawang aja ya," sahut Sarwendah dengan ekspresi kaget.

Ruben Onsu yang mewawancarainya juga terlihat kaget.

Ia membandingkan gaji Mbak Rara dengan para krunya.

"Jadi mikir lho mereka ini," tandas Ruben sambil menunjuk para krunya.

Lebih lanjut, saat ditanya mengenai tudingan Pesulap Merah terkait profesi pawang hujan yang juga palsu, Mbak Rara membantah terusik.

Ia menjelaskan bahwa Pesulap Merah tidak secara spesifik menyebut namanya.

"Pesulap Merah ini kan tidak menyebutkan nama. Dan memang Rara ini mengecek BMKG," terangnya sembari menunjukkan grup pawang hujan.

Bagi Rara, jika dalam satu hari diprediksi akan hujan, maka biasanya ia mengajak untuk memanjatkan doa.

"Tapi saya tidak menghindari 'Oh ternyata hari ini hujan', justru saya bilang ayo doa," tutupnya.

Sebelumnya, aksi Pesulap Merah dalam membongkar trik pawang hujan menjadikan sosok Rara Istiani Wulandari atau Mbak Rara terseret.

Namun, Pesulap Merah menegaskan ia membongkar trik seluruh pawang hujan di Indonesia, bukan hanya Mbak Rara.

"Pertama yang perlu diluruskan, saya nggak pernah membongkar pribadi, saya tidak pernah membongkar Rara, yang saya bongkar adalah pawang hujan keseluruhan," jelas Pesulap Merah, dikutip dari kanal YouTube Nit Not Media, Senin (8/8/2022).

"Saya menggeneralisir, kalau pawang hujan ya pawang hujan semua yang saya maksud, bukan satu orang doang gitu," tambahnya.

Ia pun menerangkan, niatnya membongkar trik pawang hujan adalah sebagai bentuk edukasi.

Karena itu, Pesulap Merah tak masalah apabila ada sebagian orang yang tidak terima atas pernyataannya.

"Saya pribadi kan niatnya bukan untuk menjatuhkan orang A, B, C, niat saya adalah mengedukasikan."

"Kalau ada yang menerima edukasi saya silakan, kalau misalkan tidak menerima edukasi saya dan lebih memilih kepercayaan dia sendiri, itu silakan," kata Pesulap Merah.

"Saya tidak pernah memaksa orang untuk percaya kepada saya, saya cuma menyampaikan fakta yang saya tahu dan saya pelajari," tambah Pesulap Merah.

Menurut Pesulap Merah, pawang hujan itu bukan seseorang yang mengatur hujan, namun orang yang mengetahui tanda-tanda akan turunnya hujan.

Pesulap Merah yang memilik nama asli Marchel Radhival ini mengatakan bahwa di dunia magic pun ada ilmu untuk mempelajari bentuk awan.

"Dalam dunia magic pun ada teknik-teknik untuk mengenali bentuk awan untuk kita jadikan keajaiban."

"Kayak teknik untuk menembak awan, teknik untuk menghilangkan awan," tutur Marchel Radhival.

"Nah seperti itu cara kerja para pawang hujan sebenarnya, bukan menggesar awan atau apa," tambahnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Berita Terkini