Berita Lampung

Nelayan di Pesisir Barat Keluhkan Sulitnya Dapat BBM Subsidi

Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nelayan Pesisir Barat sedang memeriksa perahunya untuk melaut. Nelayan di Pesisir Barat keluhkan sulitnya dapat BBM subsidi.

Diberitakan sebelumnya, Nelayan di Kabupaten Pesisir Barat Lampung keluhkan kenaikan harga Bahan bakar minyak (BBM).

Adi (37) nelayan di Pesisir Barat mengaku, kenaikan BBM itu berdampak langsung terhadap penghasilan yang mereka dapatkan.

"Jelas sangat berpengaruh dampaknya, harganya sangat mahal, gk sebanding lagi harga BBM ini dengan hasil tangkap kita," ucapnya. Selasa (6/9/2022).

Menurut Adi, kenaikan harga BBM ini sangat memberatkan bagi masyarakat terlebih bagi nelayan seperti dirinya.

Ia juga mengaku saat ini ia terpaksa harus mengeluarkan modal yang lebih besar untuk melaut.

Terlebih kata dia, kenaikan harga BBM itu juga akan berpengaruh terhadap alat kelengkapan untuk melaut, seperti oli dan lain lain.

Ia menjelaskan, untuk kebutuhan BBM dalam sekali melaut biasanya menggunakan ia membutuhkan 20 liter.

"Buat beli minyak saja sekarang modalnya berapa, belum lagi kebutuhan lain selama melaut, sementara hasil tangkap ikan itu tidak bisa diprediksi," ungkapnya. 

Adi mengaku, untuk mendapatkan modal pergi melaut saja para nelayan seringkali harus berhutang.

"Udah hidup kita susah, laut kita sedang ombak sedang tinggi, penghasilan kita berkurang, BBM naik lagi, ya apa boleh buat tetap kita jalani," keluhnya.

"Hari ini saja hasil tangkap kita cuma dapat uang Rp 50 ribu, belum lagi dibagi dengan rekan yang lain," sambungnya.

Ia berharap Pemerintah dapat menurunkan kembali harga BBM itu secepatnya.

"Harapan kita turunlah harga BBM ini seperti semula," ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakan Amri (55) nelayan lainnya.

Ia juga merasa keberatan dengan keputusan Pemerintah menaikan harga BBM tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini