Berita Lampung

Warga Lampung Selatan Geger Temukan Jenazah Dalam Kondisi Mengenaskan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ilustrasi, garis polisi. Warga Kalianda, Lampung Selatan, digegerkan atas penemuan mayat di dalam rumah berjenis kelamin laki-laki, yang diduga akhiri hidup.

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Warga Kalianda, Lampung Selatan, digegerkan atas penemuan mayat di dalam rumah berjenis kelamin laki-laki, yang diduga akhiri hidup.

Warga menemukan jenazah yang diketahui berinisial S (47) itu, yang diduga akhiri hidup, pada Jumat (9/9/2022), sekira pukul 16.30 WIB.

Korban yang sehari-harinya bekerja sebagai pengepul barang bekas (rongsok) itu ditemukan tak bernyawa di rumahnya diduga karena akhiri hidup.

Berdasarkan informasi dari keluarga, korban diduga depersi lantaran menderita penyakit sejak lama hingga akhirnya nekat mengakhiri hidupnya.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui saksi mata yakni AW (43) dan To (45) yang merupakan tetangga korban.

Baca juga: KPK Bakal Sambangi Masyarakat Lampung Selatan di Road Show Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi

Baca juga: Mengaku Nelayan saat Isi BBM, Pria Asal Sragi Raup Rp 15 Ribu per Liter Jual Kembali Solar Subsidi

Awalnya, mereka dimintai tolong oleh Ni, yang merupakan anak korban, untuk membantu membuka pintu rumahnya yang terkunci dari dalam.

Saat itu, anak korban menyebut, jika ayahnya sedang berada dalam rumah.

Mendengar hal itu, kedua saksi langsung bergegas mendatangi rumah korban untuk membantu membuka pintu rumah korban

"Awal kami mengetuk pintunya, namun tidak ada jawaban."

"Kemudian kami melihat dari jendela rumah, terlihat korban sudah tergantung di depan pintu kamarnya dalam keadaan tidak bergerak," kata AW, Sabtu (10/9/2022)

"Lalu kami berinisiatif membuka pintu dengan cara mendongkelnya," sambung AW.

Melihat kondisi korban yang sudah tak bernyawa, AW langsung memberitahukan peristiwa tersebut kepada RT setempat.

Selanjutnya, kata AW, RT segera menghubungi pihak kepolisian.

"Selang beberapa menit, petugas dari Polsek Kalianda langsung mendatangi dan mengamankan TKP," jelas AW.

"Lalu mereka (polisi) menghubungi tim Inafis Polres Lampung Selatan serta tenaga medis untuk memastikan korban ini murni mengakhiri hidup atau ada hal lain," tutur AW.

AW juga menyampaikan, jika korban memiliki penyakit asam urat dan dada sering sesak, yang dideritanya sejak lama.

Di sisi lain, Kapolsek Kalianda Iptu Sugianto membenarkan kejadian tersebut.

"Kami mendapat informasi dari warga bahwa ditemukan mayat seorang laki-laki dalam keadaan tergantung di rumahnya di Kalianda, pada Jumat (9/9/2022), sekira pukul 16.30 WIB," kata Iptu Sugianto.

Sugianto menjelaskan, penemuan jenazah korban berawal saat anak korban pulang ke rumah.

Ketika itu, kata Iptu Sugianto, anak korban mendapati pintu rumah dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam.

"Saat diketuk berkali-kali tidak juga dibukakan pintu."

"Lalu karena tau orangtuanya sedang sakit dan khawatir terjadi sesuatu, anak korban meminta tolong kepada saksi AW dan To untuk melihat ke rumah," katanya

"Kemudian saksi AW dan To langsung mendatangi rumah korban dan menggedor pintu, tetapi tidak dibuka juga."

"Selanjutnya, saksi melihat dari jendela kamar dan mendongkel jendela kamar rumah korban," ujarnya.

Sugianto menuturkan, saksi melihat korban dalam keadaan tergantung di depan kamar dan tidak bergerak sama sekali.

Saksi, lanjut Sugianto, kemudian mendobrak pintu depan rumah korban.

"Saksi langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada Ketua RT dan selanjutnya melapor ke Polsek Kalianda Polres Lampung Selatan," katanya.

"Selanjutnya pihak Polsek mendatangi dan mengamankan TKP serta langsung menghubungi Team Inafis Polres Lamsel dan tenaga medis," jelas Sugianto.

"Setelah dilakukan pemeriksaan di TKP, jenazah korban diturunkan dari tempat ia tergantung sesuai prosedur penanganan TKP," sambung Sugianto.

Sugianto mengatakan, pihak keluarga meminta agar jenazah korban tidak dibawa ke rumah sakit dan akan langsung dilakukan proses pemakaman oleh keluarga.

"Pihak keluarga tidak meminta korban untuk divisum luar ataupun autopsi."

"Karena mereka menerima dan menyadari bahwa ini adalah musibah," jelas Sugianto.

Sugianto juga menambahkan, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul maupun tajam.

Menurut keterangan keluarga dan saksi-saksi, lanjut Sugianto, korban mengalami sakit yang sudah diseritanya sejak lama.

Sakit yang diderita korban tersebut yaitu asam urat dan dada yang sering sesak.

Atas permintaan dari keluarga korban, maka jenazah korban langsung dilakukan prosesi pemakaman.

Pihak keluarga korban bersedia bertanggung jawab dan membuat pernyataan atas proses tersebut tanpa melibatkan proses pemeriksaan medis.

"Pihak keluarga korban sangat menyadari dan menerima sepenuhnya bahwa kejadian tersebut merupakan musibah," tandas Iptu Sugianto.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Berita Terkini