Tidak hanya dalam bentuk seremonial saja, akan tetapi bisa jadi gerakan kepedulian yang masif bagi siapa saja untuk menjaga sungai sebagai bagian dari halaman depan rumah kita mulai dari sekarang.
"Jika kita ingin menjadikan sungai atau laut Indonesia menjadi halaman depan rumah kita, tentunya kita semua tidak mau jika halaman rumah kita sendiri kotor dan bau kan," ujar Diky.
"Ini juga yang menjadi komitmen utama dari National Geographic Indonesia melalui gerakan #SayaPilihBumi dan #SayaPejalanBijak, bagaimana kita semua punya peranannya masing-masing untuk ikut terlibat menjaga lingkungan dari hal paling sederhana dan mudah.”
“Salah satunya bagaimana kita bisa menjaga sungai kita hari ini dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai peruntukannya.”
“Ini adalah aksi nyata yang kami lakukan bersama rekan-rekan karyawan Kompas Gramedia untuk menghormati, menghargai dan menjaga kebersihan sungai sebagai bentuk kolaborasi kebaikan demi lingkungan," tambah Diky.
Kali Pesanggrahan mengalir membelah Kota Jakarta, melintasi bagian barat kota mengalir dari Kabupaten Bogor, melintasi Kota Depok, Jakarta Selatan hingga akhirnya ke Tangerang, Banten. Memancar dari Tanah Sareal hingga bermuara di Teluk Gong Cengkareng.
Ia mengular sepanjang 66,7 kilometer melintas hamparan datar.
Denyut kehidupan di masa lampau kawasan ini pernah bergantung kepada aliran airnya.
Kini Kali Pesanggrahan tidak sejernih masa jayanya. Keruh dan sampah melayang sepanjang alirannya.
Tidak hanya itu, ia kerap dituding sebagai biang banjir lantaran alirannya kerap menggenangi sejumlah kawasan. Sungai yang sungguh malang dan tercampakkan.
Menuju peringatan “World Clean Up Day”. #SayaPejalanBijak dan #SayaPilihBumi bersama Komunitas KG Adventure dan Komunitas De Kap
Pesanggrahan ingin memuliakan sungai ini dengan membersihkan alirannya dari sampah yang mencemar.
Kegiatan ini ingin mulai membangun kesadaran bagaimana mengubah cara pandang untuk menjadikan sungai menjadi halaman depan rumah kita dan mengembalikan nadi peradaban kita.
Total peserta sebanyak 35 orang adalah karyawan Kompas Gramedia lintas unit yang tergabung dalam komunitas KG Adventure. Komunitas ini aktif berkegiatan lintas alam seperti mendaki gunung atau menyisir pantai.
"Lewat kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa KG Adventure tidak hanya sekadar menjelajah gunung dan pantai, tetapi bagaimana komunitas ini bisa berarti dan meninggalkan jejak baik untuk lingkungan sekitar," ungkap Boni.