AS menuturkan, kemacetan itu terjadi lantaran ekskavator yang beroperasi hanya ada satu unit.
"Udah sekitar dua minggu setiap hari harus mengantre, karena ekskavatornya ada satu,"
"Kemaren itu ada sekitar dua atau tiga gitu, tapi lagi rusak jadi kan susah buang sampahnya," jelasnya.
Ia pun berharap, pemerintah dapat memberikan solusi terkait permasalahan ini.
"Berharapnya yah pemerintah kasih solusilah biar di TPA Bakung bisa kembali normal, kasihan saudara saya seharian harus ngantre di situ," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )