Tribunlampung.co.id, Jakarta – Uya Kuya ikut menyindir konten video Baim Wong dan dan Paula Verhoeven soal prank KDRT.
Diketahui, Baim Wong dan Paula Verhoeven banjir hujatan publik setelah membuat konten prank KDRT yang banyak dikomentari artis, salah satunya Uya Kuya.
Dikenal sebagai raja settingan, Uya Kuya mengaku ikut meradang saat melihat konten video prank KDRT Baim Wong dan Paula Verhoeven.
Uya Kuya membandingkan dirinya yang disebut sebagai raja settingan atau tukang prank dengan Baim Wong.
“Apalagi orang bilang Uya Kuya tukang prank, raja settingan,"
Baca juga: Rizky Billar Talak Satu dan Tak Sesali Cekik hingga Banting Lesti Kejora
Baca juga: Lucinta Luna Buka Suara Disebut Pernah Pacaran dengan Rizky Billar
"Gua sealay-alaynya gua, sesettingannya gua buat apa, percayalah 99 persen artis di dunia itu settingan guys,” ujar Uya Kuya.
Hal itu diungkapkan oleh Uya Kuya melalui konten videonya bersama Melanie Subono di YouTube Uya Kuya TV, Jumat (7/10/2022).
Dalam video itu, Uya Kuya dan Melanie Subono membicarakan soal kasus KDRT yang diterima Lesti Kejora dan prank KDRT Baim Wong.
Konten prank KDRT yang dilakukan oleh Baim Wong dan Paula Verhoeven kini menjadi boomerang untuk mereka berdua.
Banyak pihak penting yang langsung merespons dan ingin Baim Wong dan Paula Verhoeven untuk diproses hukum.
Bahkan, Komnas Perempuan menilai tindakan prank KDRT Baim Wong dan Paula Verhoeven ke polisi itu sangat melukai para korban yang mengalami tindakan KDRT.
Melanie Subono menyebut Baim Wong dan Paula Verhoeven kejam karena menganggap KDRT sebagai candaan.
Baca juga: Fakta Perselingkuhan di Balik Gugatan Cerai Wendy Walters kepada Reza Arap
Baca juga: Nagita Slavina Pusing karena Memikirkan Banyak Cicilan dari Bisnisnya
“Lesti temen lu bukan? Itu nggak lucu. Lo lebih kejam dari mereka yang membacakan pemecatan atau ngomong apa pun itu,” ujar Melanie Subono, dikutip pada Minggu (9/10/2022).
Musisi yang dikenal vokal bersuara dengan kasus yang tengah booming ini, menegaskan bahwa tindakan KDRT bukan untuk candaan.
“Iya (kejam) karena bikin ini becandaan. Even nggak ada kasus Lesti, gua akan sama nentangnya soal ini. KDRT is not a joke,” tegas Melanie.
Uya Kuya pun mengaku setuju dengan pernyataan Melanie Subono.
Ayah dua anak ini mengingatkan publik bahwa, semua yang ditampilkan oleh selebriti di depan layar maupun di media sosial adalah settingan.
Uya Kuya membandingkan dirinya dengan Baim Wong, yang dikenal publik sebagai raja settingan atau prank Tanah Air.
Meski dirinya suka membuat konten settingan atau prank, Uya Kuya menyebut tidak akan membuat konten video yang merugikan orang lain seperti Baim Wong.
Ia menegaskan bahwa dirinya masih memiliki etika dan memikirkan perasaan orang lain.
“Tapi at least gua dibilang alay tukang ngeprank, gua masih punya etika,” ujar Uya Kuya.
Suami Astrid Kuya ini mengatakan bahwa, dia masih mengetahui hal-hal yang bisa dibuat settingan mana yang tidak.
“Gua nggak akan merugikan orang-orang lain gitu kan. Kita pikir buat hiburan tapi jangan sampe merugikan orang lain. Itu setuju,” ucap Uya Kuya.
Lebih lanjut, Melanie Subono menyinggung soal anak Baim Wong yang nantinya akan melihat jejak digital yang pernah dilakukan oleh orang tuanya.
Baca juga: Mirip Kopi Joni, Aspri Hotman Paris Buka Pendampingan Hukum Gratis di Lampung
Baca juga: Profil Joo Bo Young, Pemain Drama Korea Terbaru Bad Prosecutor
“Aduh apalagi dia punya anak lagi, parah banget. Inget loh one day anak lo gede dan suka maen internet, dia bisa liat bapak ibu becanda apa,” kata Melanie Subono.
Saat ini, lanjut Melanie, teknologi sudah sangat canggih, meski begitu hingga kini belum ada teknologi yang bisa menghapus jejak digital.
“Maaf ya aku cuma mau bilang, teknologi sekarang sangat canggih tapi sampe hari ini belum ada teknologi yang ditemukan, yang bisa menghapus rekam jejak digital,” ucap Melanie.
Menanggapi pernyataan Melanie, Uya Kuya merasa bersyukur bahwa anak-anaknya tahu ayahnya raja settingan yang tidak pernah merugikan orang lain.
”Gua bersyukur Uya Kuya sama Cinta diliat bapaknya raja alay itu doang. Tapi kan nggak merugikan orang lain,” pungkas Uya Kuya.
Sebelumnya, nama Baim Wong dan istrinya kini tengah banjir hujatan dari publik.
Lantaran keduanya membuat konten video prank KDRT ke pihak kepolisian, yang diunggah di akun YouTube mereka.
Konten video prank KDRT itu diunggah tak lama setelah kasus KDRT Lesti Kejora oleh Rizky Billar mencuat ke publik.
Publik geram dan menilai Baim Wong tidak memikirkan perasaan Lesti Kejora dan para korban KDRT lainnya.
Setelah ramai dikritik, Baim Wong dan Paula Verhoeven akhirnya mengunggah permintaan maaf mereka ke media sosial.
Kini, beberapa pihak mendesak polisi untuk menindaklanjuti kasus Baim Wong dan istrinya itu.
Diketahui, Baim Wong dan Paula Verhoeven sudah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
Baim Minta Maaf, Sebut Tak Ada Maksud Jelekkan Institusi Polri
Baim Wong menyampaikan permintaan maaf atas konten video prank KDRT yang ia buat dengan istrinya.
Baim Wong mengaku tak memiliki niat untuk menjelekkan institusi Polri.
Baca juga: 11 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Action Kim Rae Won, Siap Pacu Adrenalin
Baca juga: Rizky Billar Tak Menyesal Lakukan KDRT, Tapi Kesal Lesti Kejora Lapor Polisi
“Sebenarnya itu aja sekali lagi saya minta maaf ya buat institusi kepolisian, saya minta maaf banget, tidak ada rasa untuk saya ke arah sana (menjelek-jelekkan Polri),” ujar Baim Wong dilansir dari Kompas.com, Jumat (7/10/2022).
Baim Wong pun berharap bisa dimaafkan oleh pihak kepolisian dan publik.
“Tapi tanpa dendam dari saya sama sekali ini pelajaran yang sangat bagus buat kita ya, jadi sekali lagi saya minta maaf, mudah-mudahan dimaafkan,” kata Baim.
Lebih lanjut, ayah dua anak ini juga kembali menegaskan bahwa dirinya dan istri tak memiliki niatan untuk merendahkan kepolisian dengan membuat laporan palsu.
Baim Wong berujar dirinya hanya ingin mengetahui reaksi pihak berwajib.
“Sebenarnya tidak ada niatan untuk menjelekkan, apalagi tidak menghargai, apalagi merendahkan institusi kepolisian,” ucap Baim.
“Yang sebenarnya malah kebalikannya. Kenapa saya lakuin? Saya mau tahu reaksi kepolisian itu seperti apa ketika memang kalau Paula itu yang melaporkan ke konteks yang kadang-kadang kita pun salah,” ucapnya lagi.
( Tribunlampung.co.id )