Lampung Bangkit

Hantoni Hasan Usung Strategi Membangun Manusia dan Alam untuk Lampung Bangkit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PKS Hantoni Hasan usai berbincang dengan Tribun Lampung, Rabu (26/10/2022)

Hantoni menilai, ketika seseorang bisa menolong dirinya sendiri maka itu menjadi peluang untuk kebahagiaan dirinya sendiri.

Jangan malah sebaliknya, membangun sistem yang membuat manusia ketergantungan dengan orang lain sehingga tidak menciptakan kemandirian.

"Kalau kita membuat sistem yang membuat manusia tergantung maka pada akhirnya nanti akan melahirkan konflik," terang Hantoni.

"Membangun manusia dalam rangka dia bahagia dan membangun ekonomi dalam rangka dia sejahtera," sambungnya.

Hantoni berpandangan, membangun manusia secara individu bagaimana orang itu bisa mandiri.

Kemudian secara sosial pembangunan manusia itu haruslah diarahkan agar terjadinya harmoni sosial.

Dia mencontohkan seseorang yang secara ekonomi mampu tetapi tidak terjadi harmoni sosial.

Jika ini terjadi, maka secara otomatis keamanan tidak terjadi, orang saling curiga mencurigai, dan saling mengintimidasi. 

"Itu terjadi karena tidak ada harmonisasi sosial," ungkap Hantoni Hasan.

Menurutnya, Harmoni sosial bisa terjadi karena ada tiga ukuran. pertama guyub, rukun, dan saling menguntungkan. 

"Jadi hubungan manusia dengan manusia itu harus bisa saling mengisi. Tidak boleh ada ketimpangan kalau tidak maka akan terjadi disharmoni," katanya.

Kedepan Hantoni bertekat bagaimana membangun kembali keguyuban, kerukunan, keadilan, dan pemerataan di Lampung.

Hal ini, menurut Hantoni penting karena kalau tidak terjadi pemerataan akan berpotensi terjadi konflik.

Sebab, menurut Hantoni, jika tidak memperhatikan ketimpangan pembangunan yang terlalu tinggi maka bukan tidak mungkin akan terjadi konflik.

"Jadi dimensi manusianya juga dimensi fisik materialnya harus seimbang. Itu strateginya. Lampung ini kan masyarakatnya sangat beragam, multi kultur. Karena terdiri dari berbagai etnik, berbagai agama. Ini harus diawali filosofi multikultur," tandas Hantoni Hasan. 

(Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)

Berita Terkini