Berita Terkini Nasional

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pastikan KTT G20 di Bali Lancar dan Aman

Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pastikan KTT G20 di Bali berlangsung lancar dan aman setelah gladi pengamanan dan tinjau beberapa venue

Tribunlampung.co.id, Denpasar - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri menggelar gladi bersih apel pasukan pengamanan KTT G20 di Bali, Minggu 6 November 2022.

Selain menggelar gladi apel pasukan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga melakukan peninjauan terhadap sejumlah venue yang menjadi tempat kunjungan delegasi negara-negara KTT G20 di Bali.

Kemudian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga meninjau venue dan pengamanannya yang digunakan sebagai tempat KTT G20 di Bali.

“Hari ini kita melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan, dari tadi pagi melaksanakan gladi untuk persiapan apel pengamanan, kemudian setelah itu kita meninjau venue-venue yang memang akan menjadi rangkaian kegiatan kunjungan,” ungkap Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali.

Dijadwalkan sekitar 17 kepala negara dunia hadir dalam puncak KTT G20 pada 15 dan 16 November mendatang.

Guna mengamankan para kepala negara, Kapolri juga melakukan koordinasi dengan Paspampres. 

Baca juga: Kejati DKI Jakarta Terima Berkas Perkara Irjen Teddy Minahasa Kasus Peredaran Narkoba

Baca juga: Polresta Bandar Lampung Disebut Bebaskan 4 Terduga Penyalahguna Narkotika Jenis Sabu

Hal itu untuk memastikan titik-titik pengamanan yang dibagi menjadi tiga ring pengamanan.

Kapolri ingin memastikan semua unsur pengamanan memahami terkait dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing ring pengamanan.

“Kita yakin bahwa seluruh rangkaian pengamanan khususnya yang dilaksanakan oleh Polri dan juga TNI ini bisa berjalan dengan baik, koordinasi di lapangannya juga bisa berjalan dengan baik. Ke depannya kita harapkan seluruh rangkaian berjalan dengan aman,” tutur mantan Kabareskrim Polri itu.

Lebih lanjut, Kapolri menyampaikan bahwa Polri akan menempatkan personel di tiap titik perbatasan baik di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada titik-titik perbatasan yang mengarah ke Bali ini, kata Kapolri, juga dipasang kamera CCTV yang dilengkapi dengan pemindai wajah alias face recognition.

“Sehingga kemudian daftar dan data orang-orang yang kita pantau semuanya termonitor. Dan ini, tentunya kita terus lakukan evaluasi sehingga kemudian semuanya bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
 
Dalam rangkaian kunjungan kerja di Bali untuk memastikan kelancaran KTT G20, mantan Kapolda Banten itu juga melakukan koordinasi dengan kementerian terkait. Tujuannya agar mereka bisa berkolaborasi di command center yang dibuat oleh Polri.

“Sehingga seluruh masyarakat ataupun pengunjung baik dari luar maupun dari dalam negeri semuanya bisa terpantau,” ujar Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya meninjau command center di Polda Bali terkait pengamanan pergelaran puncak KTT G20, Sabtu (5/11/2022).

Dalam tinjauannya Kapolri menjelaskan akan ada 16 fitur yang tersambung dari berbagai kementerian untuk mengikuti perkembangan secara real time terkait pelaksanaan G20.

"Tadi kita melaksanakan pelatihan dengan menggunakan sarana di command center untuk mengetahui terkait bagaimana pergelaran anggota dan peralatan serta pasukan di lapangan termasuk jumlahnya, kita bisa monitor secara langsung," kata Sigit.

Selain itu di command center ini bisa memantau jalur-jalur yang akan dilewati petinggi negara dan tamu VVIP mulai dari Bandara menuju ke akomodasi atau venue.

Apabila nantinya ada hambatan dalam perjalanannya, maka akan disiapkan jalur alternatif.

"Jadi semua bisa dilihat dan terpantau di command center," ujar Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri itu juga melihat penggunaan face recognition yang disiapkan untuk memantau orang-orang yang dicurigai atau masuk dalam daftar catatan kepolisian.

Dari tinjauan simulasi semuanya, ia melihat semuanya sudah berjalan baik.

 "Ini akan mempermudah pada saat kita menghadapi ancaman dan tantangan, kita bisa menggerakan personel dan peralatan yang ada di lapangan. Kita turunkan sesuai dengan tingkat ancaman yang ada," ucap Sigit.

Ke depan, Sigit menyampaikan akan dilaksanakan beberapa persiapan untuk mengecek kesiapan akhir seperti gelar pasukan, gladi hingga latihan gabungan dengan TNI.

Baca juga: Jelang KTT G20, PLN Pamerkan 2 PLTS dan 33 PV Rooftop di Bali

Baca juga: Jaga Keandalan Listrik Selama KTT G20, PLN Resmi Operasikan PLTG Relokasi dari Grati ke Bali

"Kita akan melaksanakan beberapa persiapan untuk mengecek kesiapan akhir mulai dari besok kita laksanakan gelar pasukan, gladi dan taktikal digital atau floor game gabungan TNI polri. Terakhir akan kita gelar dan cek semuanya untuk insert dan siap lakukan pengamanan," tutur Sigit.

Terkait mitigasi bencana, mantan Kapolda Banten itu menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan rencana evakuasi bersama dengan stakeholder lainnya.

"Mitigasi bencana memang kita sudah siapkan baik mitigasi bencana alam berupa gempa bumi dan peristiwa lain. Ada alarm yang berbunyi manakala ada gempa. Kita sudah siapkan rencana evakuasi. Kita berbagi dengan TNI," jelas Sigit.

Lebih lanjut Sigit menyampaikan terkait dengan koordinasi dengan tim pengamanan kepala negara yang dijadwalkan hadir sudah dilakukan.

Dijadwalkan sekitar 17 kepala negara dunia hadir dalam puncak KTT G20 pada 15 dan 16 November mendatang.

"Secara prinsip koordinasi berjalan dari tim advanced, bapak Panglima TNI dan Paspampres. Semua berjalan dengan baik termasuk kesiapan pengamanan yang menjadi standar mereka yang tentunya harus disesuaikan. Dari sisi kita ingin pengamanannya merupakan pengamanan standar internasional karena hal ini menjadi pertaruhan kita selain acara KTT G20 berjalan baik, maka pengamanan harus disesuaikan," tutup Sigit. 

G20 adalah forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan.

G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi anggotanya mencakup 80 persen PDB dunia, 75 persen ekspor global, dan 60 persen populasi global.

Anggota-anggota G20 terdiri atas 19 negara dan 1 kawasan yaitu Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews) 

Berita Terkini