Berita Lampung

Unila Bangun Ulang Pagar Roboh Akibat Banjir dan Warga Harap Pelebaran Drainase

Penulis: Bayu Saputra
Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayu Herwanda Ketua RT 01, Lingkungan 1, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, saat jelaskan pembangunan ulang pagar Unila yang roboh akibat hujan deras.

"Kejadian banjir sering terjadi dan tadi memang banjirnya sangatlah tinggi sebetis orang dewasa, banjir tadi itu paling tinggi debitnya," kata Supriati.

Ia menceritakan, warga pasti kebanjiran pada saat hujan turun.

Supriati mengatakan, tembok tingginya tiga meter dan lebar sekitar enam meter jebol karena hantaman air dari dalam kampus Unila.

Ia mengatakan, keluarga harus membersihkan lumpur, hingga peralatan elektronik harus di taruh atas agar tidak basah.

"Saya pernah usul ke Rektor Unila untuk dilebarkan parit dan air dari Unila itu harus dibagi dua," kata Supriati.

Ia mengatakan, warga mengharapkan ke depannya tidak banjir lagi.

Pagar Unila yang roboh tinggi 3 meter dan panjang 6 meter.

Sementara itu, Lurah Kampung Baru Tesis Patiwijaya mengatakan, kejadian tembok jebol tersebut baru kali ini terjadi.

"Baru kali ini banjir dan jebol pagar milik Unila," beber Tesis.

Ia mengatakan, pasca kejadian tembok jebol akanĀ  berkoordinasi dengan pihak Unila untuk mencari solusinya.

"Karena air dari Unila itu pasti alirannya ke permukiman warga, karena posisinya di bawah," kata Tesis.

Baca juga: Tim MilkDay P2MW Unila Lolos ke KMI Expo XIII 2022

Baca juga: 908 Mahasiswa KIP Kuliah Unila Ikuti Pembinaan

Ia menjelaskan, masyarakat meminta agar air dari atas kampus Unila itu dibagi dua.

"Karena debit air dari Unila itu tinggi dan tadi itu ada penyumbatan drainase sehingga banjir," kata Tesis.

"Kami akan berkoordinasi dengan Unila untuk mencari solusi dan paling penting itu kami meminta dilebarkan drainasenya," kata Tesis.

Ia menceritakan, drainase air itu harus dilebarkan hingga airnya bisa terbagi menjadi dua.

"Harapan kepada Unila bisa mendengar keluhan dari masyarakat Kampung Baru, kalau rukun kan enak dan ini juga namanya musibah," tutup Tesis.

(Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )



Berita Terkini