Berita Lampung

Pemotor Masuk Tol di Lampung Selatan Usai COD Knalpot Gagal dan Tidak Tahu Jalan Pulang

Penulis: Bayu Saputra
Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pemotor tampak melintas di Tol Lampung. Viral pemotor masuk Tol Lampung, PT HK beberkan cara pemotor akali sistem gerbang tol.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemotor tanpa gunakan helm dan masuk ke Jalan Trans Tol Sumatra (JTTS) kilometer 10-20 Bakauheni, Lampung Selatan adalah seorang pelajar berinisial MDP (17).

Pelaku MDP yang menaiki sepeda motor jenis matik warna hitam adalah warga Dusun Citerep, Desa Merak Batin, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

Alasan MDP masuk ke Jalan Trans Tol Sumatra (JTTS) kilometer 10-20 Bakauheni, Lampung Selatan karena tidak tahu jalan pulang setelah gagal beli knalpot secara cash on delivery (COD).

"Jadi kemarin itu saya pergi ke Bakauheni dari rumah sekitar pukul 13.00 WIB, mau COD knalpot tetapi gagal karena penjual knalpotnya yang menggagalin," kata MDP saat dihubungi Tribun Lampung, Senin (14/11/2022).

Ia mengaku, setelah COD knalpot gagal dirinya pulang karena tidak tahu arah jalan pulang terpaksa dirinya masuk ke jalan tol hingga akhirnya muncul video aksi tersebut.

"Saya tidak tahu jalan, dan tanpa sepengetahuannya saya akhirnya masuk ke jalan tol tersebut hingga di KM 10-20," kata MDP.

Baca juga: Bawaslu Lampung Utara Gelar Bimtek dan Konsolidasi Panwascam

Baca juga: Alfamart Cabang Lampung Rutin Gelar Posyandu di Toko

Ia menjelaskan, petugas akhirnya memberhentikannya dan disuruh menepi untuk dimintai keterangan.

Eko, ayah pemotor viral mengatakan, pemotor masuk ke dalam jalan tol merupakan anaknya.

Ia mengatakan, keluarga merasa kecewa dengan kejadian tersebut, sebagai orangtua atau ayah, dirinya mengaku lalai membina anaknya.

"Benar pemotor masuk ke dalam jalan tol adalah anak saya bernama Dewa, kami kecewa dan saya akui lalai melakukan pembinaan kepada anak saya," kata Eko.

Ia menjelaskan, anaknya itu dari rumah temannya di daerah Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.

Eki menjelaskan, Dewa anaknya dalam video itu hendak pulang ke rumah di Citerep.

"Anak saya Dewa itu tidak pernah main jauh sampai ke Bakauheni dan akhirnya dia masuk tol," kata Eko.

"Dia itu baru pertama kali ini main jauh-jauh, mungkin ini karena saya kurang pengawasannya," kata Eko.

Ia menjelaskan, anaknya kemarin libur sekolah dan berangkatnya ke Bakauheni lewat Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) atau Jalan Soekarno Hatta (Soeta) bypass.

Anak saya Dewa itu berangkatnya melalui jalan bypass tidak pakai helm.

"Saya juga tidak tahu kejadiannya pasnya tersebut," kata Eko.

Kadus Citerep Merak Batin Natar Lampun Selata Herman Efendi mengatakan, pemotor tersebut benar warganya, tetapi mengontrak di Dusun Citerep 02.

Baca juga: Viral Pemotor Masuk Tol Lampung, PT HK Beberkan Cara Pengendara Akali Sistem Gerbang Tol

Baca juga: Viral Pengendara Motor Masuk Tol Lampung, Pengelola Tol Ungkap Nasibnya

"Jadi sebenarnya pemotor viral itu rumahnya di daerah Pasar Natar, dan di kampung Citereup ini mengontrak sudah sembilan bulan," kata Herman.

Ia menjelaskan, pria viral masuk ke jalan tol saat ini masih berstatus pelajar bersekolah di SMK Budi Karya.

"Orang tuanya pemotor tersebut sengaja mungkin menyewakan rumah kontrakan di Citerep, karena kontrakan tersebut jaraknya dekat dengan sekolah," kata Herman.

Penjaga Pintu Tol Kecolongan

Ketua Masyarakat Tranparansi Indonesia (MTI) Lampung Aditya Mahatidanar mengatakan, terkait pengendara motor masuk ke tol MTI tersebut sangatlah melanggar aturan.

Ia menjelaskan, MTI Lampung menyayangkan kenapa penjaga palang pintu tol bisa kecolongan, seharusnya dapat menghentikan laju pemotor tersebut.

Ia mengatakan, pengendara motor masuk ke jalan tol tersebut dapat membahayakan pengendara mobil lainnya.

"Kita tahu bahwa tol sengaja desainnya untuk kendaraan berkecepatan tinggi, dan hal tersebut dapat dilakukan oleh mobil," kata Aditya.

"Sepeda motor itu keamanannya kurang, tidak bisa melewati tol dikarenakan banyak faktor. Seperti angin dan ketidakstabilan kendaraan," tutup Aditya.

( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )

Berita Terkini