Ahyuni menempati sebuah rumah yang kondisinya memang sangat tidak layak.
Rumahnya terbuat dari kayu, berdindingkan bilik, dan lantai tanah.
Mirisnya lagi, di dalam rumah tidak terlihat adanya perabotan selain sebuah dipan kayu beralaskan tikar yang dijadikan tempat beristirahat Ahyuni bersama keempat anaknya.
Bahkan, rumah berukuran 4x4 meter persegi itu nyaris roboh.
Material rumah terbuat dari kayu yang sudah mulai lapuk termakan usia, sehingga tidak mampu menopang beban rumah.
Untuk menahan agar rumah tetap berdiri, Ahyuni hanya menopangkan kayu sebagai penahan atap bangunan.
Dengan hanya mengandalkan pekerjaan sebagai kuli serabutan, uang yang dihasilkan terkadang tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )