Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat- Sejumlah warung warga di pinggir pantai Pesisir Barat Lampung rusak akibat diterjang gelombang tinggi.
Gelombang tinggi yang menghantam pesisir pantai di perairan Pesisir Barat tersebut tejadi pada Kamis (22/12/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
Uje (36) seorang pemilik warung di pinggiran pantai di Pekon Serai Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat, Lampung menuturkan, gelombang tinggi tersebut hingga meluber ke jalan wisata.
"Gelombang tinggi yang terjadi ini terjadi pukul 17.00 WIB kemarin di ikuti angin kencang," ucap Uje, Jumat (23/12/2022).
Akibat kejadian tersebut enam bangunan pondok tempat ia berjualan rusak dihantam gelombang.
Baca juga: BPBD Pesisir Barat Imbau Warga Waspada Banjir dan Gelombang Tinggi
Baca juga: Nelayan Pesisir Barat Keluhkan Gelombang Tinggi, Hasil Tangkap Ikan Turun
Beruntung dalam kejadian itu tidak memakan korban jiwa.
Lanjutnya, kejadian tersebut tidak berlangsung lama dan genangan air laut cepat berangsur surut.
Uje mengaku, akibat pristiwa tersebut ia mengalami kerugian sekitar Rp 6 juta.
Pantauan Tribun Lampung.co.id di lokasi saat ini sejumlah pedagang sudah mulai memperbaiki warung milik mereka yang terdampak gelombang tinggi.
Selain itu gelombang laut di Pesisir Barat masih cukup tinggi dan disertai angin kencang.
Nampak juga warung milik warga saat ini hanya berjarak satu meter dengan bibir pantai.
Tidak hanya menghantam warung milik warga gelombang tinggi itu juga terjadi di pelabuhan Kuala Stabas.
Bahkan gelombang tinggi itu sempat meluap hingga ketempat pelelangan ikan yang ada ditempat tersebut.
"Gelombang tinggi ini kemarin sempat meluap hingga ketempat pelelangan ikan dan rumah kita," ucap Rido warga setempat.
Lanjutnya, gelombang tinggi tersebut tidak menimbulkan kerugian yang berarti.
Namun, saat ini dirinya masih khawatir gelombang tinggi tersebut bakal kembali terjadi.
"Iya jelas masih khawatir gombang tinggi ini biasanya terjadi tiap sore, kalau pagi atau siang agak surut dia," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Pesisir Barat himbau masyarakat yang ada di pinggiran pantai maupun nelayan untuk waspada terhadap gelombang tinggi yang berpotensi terjadi banjir rob.
"Kami menghimbau agar masyarakat yang ada di pinggiran pantai dan nelayan agar waspada terhadap peningkatan ketinggian gelombang air laut yang berpotensi terjadi banjir rob," Jelas Mirza Sahri, Kepala BPBD Pesisir Barat. Jumat (23/12/2022).
Baca juga: 155 Rekanan Pesisir Barat Lampung Merugikan Negara Rp 15 M, Cuek saat Ditagih
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Beras di Pesisir Barat Naik Rp 12 Ribu per Kilo
Himbauan tersebut disampaikan menyusul adanya informasi dari BMKG terkait potensi gelombang tinggi, hujan lebat disertai petir dan angin kencang di Pesisir Barat.
Dijelaskanya, gelombang tinggi tersebut diperkirakan bakal terjadi hingga 27 Desember mendatang.
"Berdasarkan peringatan dini dari BMKG Lampung gelombang tinggi diperkirakan bakal terjadi hingga 27 Desember," bebernya.
Lanjutnya, penyebab gelombang tinggi yang sedang terjadi ini diperkirakan karena fase bulan baru dan fase Perigee (jarak terdekat bumi dengan bulan).
Sehingga menyebabkan peningkatan pasang air laut yang lebih signifikan.
Untuk itu kata dia, pihaknya menghimbau agar para nelayan untuk tidak melaut sementara waktu agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Selain itu dirinya juga menghimbau masyarakat yang ada di pinggiran pantai agar waspada mengingat potensi terjadi banjir rob akan kembali terjadi.
Hal tersebut untuk meminimalisir kerugian yang terjadi disebabkan gelombang tinggi.
"Untuk itu kita menghimbau kepada masyarakat, nelayan, para wisatawan untuk tidak melaut dan melakukan aktivitas dipantai terlebih dahulu sampai kondisi kembali normal," katanya.
Terlebih kata Mirza, pada Kamis (22/12/2022) kemarin sempat terjadi banjir rob (luapan air laut) di sejumlah Kecamatan.
"Seperti di Pelabuhan Kuala kemarin air laut sempat naik hingga ketempat pemukiman warga," ucapnya.
Beruntung dalam pristiwa tersebut tidak ada korban dan kerugian yang berarti.
Selain di pelabuhan Kuala di Pantai wisata Labuhan Jukung juga sempat terjadi banjir rob.
Bahkan gelombang laut di Pantai wisata Labuhan jukung itu sempat meluber hingga ke Jalan wisata.
Beruntung kejadian tersebut tidak berlangsung lama dan air laut kembali surut.
Untuk itu pihaknya menghimbau agar para wisatawan yang hendak berkunjung di pantai Pesisir Barat agar tidak mandi di laut.
Hal tersebut guna menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.
Mengingat laut di Pesisir Barat selalu menelan korban setiap tahunnya.
"Kami menghimbau agar para pengunjung yang hendak berwisata agar tidak mandi di laut dan menaati aturan yang telah ditetapkan," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)