Tribunlampung.co.id, Mesuji - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji, Lampung menyalurkan bantuan beras cadangan pangan Pemkab Mesuji, sekaligus memberikan bantuan benih cabai maupun sayuran dan peralatan sederhana pertanian.
Penyaluran bantuan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Kepala Desa Mukti Jaya, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung, Selasa (27/12/2022).
Kegiatan pembagian bantuan tersebut turut dihadiri Pj Bupati Mesuji Sulpakar, para asisten, staf ahli Pemkab Mesuji dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Mesuji, Lampung yang mewakili.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mesuji, Lampung Arif mengatakan bahwa bantuan beras cadangan sebanyak 4.440 kg ini dibagikan kepada 414 Kepala Keluarga di 4 kecamatan yang ada di Kabupaten Mesuji, Lampung.
"Bantan beras itu tujuannya adalah untuk penanganan inflasi saat Natal dan Tahun Baru 2023," ujarnya.
Baca juga: Tingkatkan Tata Kelola, Pemkab Mesuji Teken MoU dengan BPKP Lampung
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Mesuji Lampung Rp 55 Ribu per Kg
Ia mengatakan bahwa masing-masing keluarga mendapatkan bantuan 10 kg beras.
Selain beras, Pemkab Mesuji juga menyalurkan bantuan benih sayuran ataupun bantuan benih cabai yang jumlahnya mencapai 1.200 benih.
Serta peralatan sederhana pertanian yang diberikan kepada para kelompok tani ataupun KWT di Kabupaten Mesuji, Lampung.
"Untuk KWT yang bakal mendapatkan bantuan jumlahnya ada 6 KWT yang tersebar di 6 kecamatan dengan bantuan Rp 15 juta per kelompok," sebutnya.
Terakhir adalah bantuan paket lumbung pangan masyarakat desa 2022.
Bantuan yang diberikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu, ia berharap bisa memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Mesuji.
Kesempatan yang sama juga disampaikan oleh Pj Bupati Mesuji, Lampung, Sulpakar, dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa bantuan tersebut diberikan untuk mengatasi inflasi.
"Namanya inflasi itu adanya kenaikan barang yang signifikan, contohnya kemarin harga cabai hijau di Kabupaten Mesuji sampai Rp 36 ribu per kilogram," ujarnya.
Naiknya kebutuhan pokok di pasaran itu sebagai dampak inflasi memasuki libur Nataru.
Apalagi Kabupaten Mesuji memiliki persoalan letak geografis Kabupaten Mesuji yang jauh dari daerah penghasil cabai.
"Begitu juga harga BBM yang mempengaruhi situasi ini dan faktor lainya. Tentunya dengan masalah ini kami terus atasi," jelasnya.
Oleh karenanya, Sulpakar pun berharap atas bantuan yang telah diberikan ini harus dapat dipertanggungjawabkan.
Seperti bantuan beras ini diberikan untuk kebutuhan keluarga masyarakat.
Begitu juga bantuan benih cabai untuk para KWT agar dapat menanamnya guna membantu perekonomian keluarga.
"Saya yakin, sekian hari sekian bulan ke depan dapat berhasil membantu keluarga maupun ekonomi desa," ucapnya.
Lebih lanjut, Sulpakar menilai masyarakat d Kabupaten Mesuji ini sangat tekun dan rajin dalam menjalankan profesi nya sebagai petani.
Maka dari itu, ketrampilan dan kedisiplinan tersebut harus dijadikan modal besar bagi kita untuk terus berupaya meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Orang nomor satu di Kabupaten Mesuji itu pun nantinya bakal memonitor bantuan bibit cabai yang telah diberikan dalam tiga bulan ke depan.
Guna melihat keseriusan para petani maupun KWT di Kabupaten Mesuji.
"Bapak ibu, dalam waktu tiga bulan kedepan saya tunggu cabai ini sampai panen. Mohon Pak Kades buat dampingi saya," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)