Berita Lampung

Perempuan Asal Lampung Selatan Akhiri Hidup, Diduga Stres Akibat Sakit yang Diderita

Penulis: Yogi Wahyudi
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Petugas memasang garis polisi di Bandar Lampung. Perempuan asal Lampung Selatan akhiri hidup, diduga stres akibat sakit yang diderita.

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Diduga mengalami stres, seorang perempuan asal Lampung Selatan, Lampung, nekad akhiri hidup di dalam kamarnya. 

Perempuan yang akhiri hidup tersebut berinisial YS (29). 

Diketahui perempuan yang akhiri hidup seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) tinggal di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 

YS mengakhiri hidupnya diduga lantaran stres akibat sakit yang dideritanya. 

Korban YS ditemukan pertama kali oleh ayahnya (mertua) dan adik sepupunya. 

Baca juga: 70 Persen Kasus Pencurian di Lampung Selatan Berhasil Terungkap

Baca juga: Pedagang Asongan Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan Sepi Pembeli

Peristiwa tersebut dibenarkan Kepala Polsek Candipuro, Polres Lampung, Selatan, Polda Lampung, AKP Gunawan, saat dikonfirmasi, Sabtu (31/12/2022). 

Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (30/12/2022) sekitar pukul 12.00 WIB. 

"Kemarin, pukul 12.00 WIB, kita menerima laporan adanya peristiwa mengakhiri hidup di Desa sinar pasemah Kecamatan Candipuro," ujarnya. 

Ia menjelaskan, penemuan perempuan yang mengakhiri hidup tersebut, ditemukan oleh ayah mertuanya Suwardi (67)dan saudara sepupunya, Anggi (19). 

"Jadi ayahnya (mertua) dan adik sepupunya, pada saat itu baru tiba di rumah, seusai pulang dari sawah," katanya. 

Lalu, sang mertua melihat keadaan pintu kamar korban dalam keadaan tertutup.

"Kemudian saksi suwardi mendobrak pintu kamar tersebut," ucapnya. 

Seketika, sang mertua kaget melihat YS yang telah tergantung dengan kain.

"Ayahnya, melihat korban, mengantung di dalam kamar dengan menggunakan kain panjang warna cokelat bermotif batik, yang terikat di bambu yang digunakan untuk penyangga plafon kamar," paparnya. 

Setelah itu, sang mertua langsung mengambil golok dan memotong kain tersebut. 

"Lalu korban dilalukan pemeriksaan tenaga kesehatan Puskesmas Candipuro dan tidak ditemukan adanya unsur kekerasan," lanjutnya. 

"Atas permintaan keluarga, akhirnya korban dimakamkan di pemakaman Desa Bakti Rasa," sambungnya. 

Dari peristiwa tersebut, polisi mengamankan barang bukti. 

"Kita amankan satu lembar kain warna cokelat bermotif batik dengan panjang lebih kurang dua meter dan satu potong baju daster warna oranye bermotif batik," sebutnya. 

Sementaranya, Kepala Desa (Kades) Desa Bakti Rasa Pasmah Hadi Mustofa menjelaskan, korban sedang hamil besar. 

"Kabarnya korban lagi hamil besar, dan suaminya tinggal bareng sama dia," ungkapnya. 

"Waktu sebelum ditinggal jumatan korban masih hidup, sepulang dari jumatan mereka menemukan korban sudah meninggal," tambahnya 

Kendati demikian, ia belum mengetahui alasan mengapa korban mengakhiri hidup.

"Tapi untuk alasannya saya nggak tau, yang jelas korban baik-baik aja sebelumnya, sehat-sehat aja," jelasnya. 

"Bahkan kalau sama tetangga juga ramah, sering tegur sapa dengan tetangga," pungkasnya. 

(Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)

Berita Terkini