Satu persatu penumpang telah turun sesuai tujuan masing-masing.
Praktis, di dalam angkot hanya ada Mia dan sang sopir.
Korban sendiri duduk berada di kursi belakang.
Siti Yuliati (43) mengatakan, anaknya tinggal sendirian di dalam angkot karena penumpang lain sudah turun.
Buah hatinya merasakan kejanggalan.
Sang sopir malah meminta putrinya menutup pintu mobil.
“Padahal ini sudah dekat dengan lokasi anak saya mau turun."
"Anak saya merasa tidak aman langsung loncat dan jatuh di pinggir jalan,” kata Siti, Kamis (19/1/2023).
Anak perempuannya itu membentur aspal.
Warga yang berada di lokasi berusaha menolong.
Darah mengucur deras di bagian kepala.
Diketahui korban mengalami cidera otak ringan dan luka robek di kepala.
Siti belum kepikiran untuk melaporkan peristiwa ini ke polisi, baginya saat ini sang buah hati sembuh.
“Pesan saya bagi masyarakat yang menaiki kendaraan umum tetap hati-hati."
"Jangan posisi sendiri karena rawan kejahatan seperti yang dialami anak saya,” pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Tribun-Medan.com / TribunJateng.com )