Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Gajah liar di Lampung Barat, Lampung akan dipasang alat bernama Global Positioning System (GPS) Collar.
Tujuan pemasangan GPS Collar adalah untuk memantau pergerakan dan posisi gajah liar dengan cepat dan jangkauan yang luas.
Pemasangan GPS Collar dilakukan untuk mengantisipasi pergerakan gajah liar yang sering masuk ke permukiman warga di Suoh dan BNS, Lampung Barat.
Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Sugeng Hari Kinaryo Adi menyebut, saat ini alat GPS Collar itu sudah tiba di kantor Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS).
“Terkait dengan pemasangan GPS Collar untuk gajah liar yang berada di Lampung Barat, hal itu akan segera dilakukan,” kata anggota DPRD Lampung Barat ini, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Kawanan Gajah Liar di Lampung Barat Hantam 3 Rumah Warga hingga Hancur Lebur
“Saat ini barang tersebut sudah sampai. Kini barangnya sudah berada di kantor BBTNBBS,” tambahnya.
Sugeng menjelaskan, pemasangan GPS Collar akan difokuskan untuk kawanan gajah liar yang tergabung dalam Kelompok Jambul.
Diketahui, kawanan gajah liar yang berjumlah 18 ekor itu terbagi menjadi dua kelompok yang sering berpisah.
“Ada Kelompok Bunga yang berjumlah 15 ekor. Kemudian yang satunya Kelompok Jambul, jumlahnya tiga ekor,” jelas Sugeng.
Kelompok Bunga, kata Sugeng, sudah ada seekor gajah yang dipasang GPS Collar.
Gajah itu diberi nama Lestari.
Namun dari tiga ekor gajah di Kelompok Jambul, belum ada sama sekali yang dipasang GPS Collar.
Sugeng mengungkapkan, Kelompok Jambul sering merepotkan Satgas TNBBS.
Baca juga: Gajah Liar Ngamuk di Lampung Barat, Satu Petugas Satgas Jadi Korban Masuk Kawah
“Kelompok Jambul ini merupakan kelompok gajah yang memang sering membuat jengkel kami,” ungkap Sugeng.
“Mereka suka berpisah dari Kelompok Bunga, galak, suka nge-prank, dan kalau sudah mengejar, mereka ini bisa mengejar kita hingga lebih dari 100 meter,” lanjutnya.
Dari permasalahan tersebut, lanjut Sugeng, sudah sepantasnya pemasangan GPS Collar difokuskan pada Kelompok Jambul.
Sugeng menyampaikan, saat ini pihaknya sedang mengurus proses untuk pengambilan GPS Collar.
“Terkait kapan akan dipasangkannya ke kelompok jambul, hal itu segera kami diagendakan. Tunggu saja informasi selanjutnya,” pungkasnya.
Pemasangan GPS Collar sempat tertunda.
Hal itu dikarenakan kawanan gajah liar tersebut sempat menjauh ke arah Kabupaten Tanggamus.
Namun, saat ini kawanan tersebut sudah kembali ke Lampung Barat dan mulai mencoba untuk masuk ke permukiman warga Suoh dan BNS.
GPS Collar merupakan teknologi digital yang dapat memantau pergerakan dan posisi keberadaan satwa liar.
Pemasangan GPS Collar dapat memudahkan Satgas TNBBS dalam memantau keberadaan mamalia darat terbesar di bumi ini.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)