Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, terus mencetak prestasi di tingkat nasional dan mendapat apresiasi dari Kemenparekraf.
Desa Way Kalam yang berada di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung terkenal dengan wisata air terjunnya ini kembali mendapat penghargaan berupa piagam dari Kemenparekraf.
Penghargaan diberikan Kemenparekraf kepada Desa Way Kalam, Lampung Selatan, Lampung pada Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 dengan tema Desa Sebagai Simbol Kebangkitan Nasional.
Pada 2021, Desa Way Kalam, Lampung Selatan, Lampung masuk 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia yang diselenggarakan Kemenparekraf.
Lalu tahun 2022, Desa Way Kalam Kabupaten Lampung Selatan, Lampung kembali masuk 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf.
Baca juga: Infrastruktur Jalan Jadi Prioritas Musrenbang Kecamatan Tanjung Sari Lampung Selatan
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lampung Selatan M Darmawan mengapresiasi Desa Way Kalam Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung yang mendapat penghargaan berupa piagam dari Kemenparekraf dengan tema Desa Sebagai Simbol Kebangkitan Nasional.
"Ini merupakan penghargaan yang sangat membanggakan bagi kami salah satu desa di Lampung Selatan mendapat penghargaan sebagai desa binaan Kemenparekraf dalam bentuk piagam dari Kemenparekraf kemarin," kata M Darmawan, Jumat (10/2/2023).
Darmawan menyebut dalam gelaran ADWI pada 2021 dan 2022, Desa Way Kalam Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung masuk 300 besar, dalam dua tahun berturut-turut,
Kemudian, pada 2023, Desa Way Kalam Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Binaan Kemenparekraf RI tahun 2023.
"Insyaallah, kami akan mengembangkan potensi wisata di Way Kalam supaya lebih baik lagi. Ini target yang wajib dicapai," ujarnya.
Darmawan menjelaskan dalam proses pemilihan ADWI, 300 desa yang masuk nominasi dikerucutkan menjadi 100 besar.
Lalu dari 100 desa itu diseleksi Hingga terpilih menjadi 50 besar desa wisata terbaik.
ADWI yang digelar Kemenparekraf ini untuk mencari desa wisata yang berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk Indonesia bangkit.
Dikatakan Darmawan, seleksi ADWI dilakukan berdasarkan 7 kategori penilaian klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data.
Darmawan berharap Desa Way Kalam bisa belajar banyak dari ajang ini, memperbaiki kekurangannya sehingga dapat menjadi desa wisata yang berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan.