Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemprov Lampung mencatat investasi yang masuk mencapai Rp 9,36 triliun sepanjang tahun 2022.
"Tahun 2022 realisasi investasi Rp 9,36 triliun. Tahun 2023 ini masih dilakukan penghitungan oleh tim," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Lampung Yudhi Alfadri melalui sambungan telepon, Minggu (12/3).
"Alhamdulillah realisasi investasi Lampung telah mencapai Rp 9,36 triliun. Itu diperoleh dari dua sektor," kata Yudhi.
Yudhi mengatakan, realisasi investasi Lampung berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 3,56 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 5,81 triliun.
Yudhi mengatakan, berdasarkan realisasi dari kabupaten dan kota, Bandar Lampung mencapai Rp 4,03 triliun, Lampung Selatan Rp 1,25 triliun, dan Lampung Tengah Rp 1,06 triliun.
Sementara Lampung Utara Rp 772 miliar, Way Kanan Rp 522 miliar, dan Mesuji Rp 451 miliar.
Kemudian Tulangbawang Rp 344 miliar, Pesawaran Rp 314 miliar, Lampung Barat Rp 141 miliar, dan Tanggamus Rp 132 miliar.
Lainnya, Lampung Timur Rp 111 miliar, Tulangbawang Barat Rp 94 miliar, Metro Rp 88 miliar, Pesisir Barat Rp 24 miliar, dan Pringsewu Rp 6,2 miliar.
Yudhi menjelaskan, ada 435 proyek PMA di Lampung.
Dari ratusan proyek itu, ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.347 TKI dan 16 tenaga kerja asing (TKA).
Sementara PMDN di Lampung ada 2.163 proyek dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 9.042 TKI.
"Sektor industri makanan berkontribusi sebesar Rp 3,53 triliun, diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 1,2 triliun," sebut Yudhi.
Kemudian perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 830 miliar.
Lalu ada hotel dan restoran Rp 722 miliar, perdagangan dan reparasi sebesar Rp 688 miliar.
Sektor telekomunikasi, yakni telekomunikasi tanpa kabel sebesar Rp 536 miliar dengan negara tujuan Singapura.