Ketika matahari senja mulai terbenam, banyak keluarga dan anak-anak muda yang rela nongkrong di pinggiran trotoar untuk menikmati indahnya Taman Ham Tebiu.
Ditambah banyaknya pelaku UMKM yang menjajakan dagangannya dengan harga terjangkau, membuat tempat itu semakin ramai.
“Di sini biasanya ramai kalau udah sore sampai malam, banyak yang nongkrong-nongkrong sambil jajan,” kata Arian.
“Apalagi kalau udah weekend dan puasa begini, pasti makin ramai yang nyore sambil nyari jajanan untuk buka puasa,” sambungnya.
Terlebih jika di malam hari, pengunjung akan disuguhi atraksi cahaya lampu yang menyatu dengan air mancur sehingga membentuk siger lekuk tujuh.
Kemudian, adanya patung sekura setinggi 4 meter lebih semakin mempertegas bahwa lokasi wisata ini merupakan tempat yang ikonik bagi masyarakat Lampung Barat.
Terdapat juga jembatan penghubung yang baru dibangun pada November 2022 lalu yang merupakan program dari Mantan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus.
Sementara itu, Sukma selaku pengelola berharap, Taman Ham Tebiu yang berada di pusat Kota Liwa ini semakin yang mengunjungi.
Karena menurutnya, hal itu dapat mendongkrak wisata Lampung Barat dan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat setempat.
Baca juga: Mengintip Krakatau Park Lampung, Tempat Wisata Kolaborasi ASDP dan Jatim Park Group
“Ya dengan udah enggak adanya Covid lagi, semoga pengunjung dan wisatawan yang datang ke sini makin ramai,” harap Sukma.
“Sehingga perekonomian yang sempat turun pun bisa kembali meningkat dan bisa memakmurkan warga dan pelaku UMKM setempat,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)