Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Sejumlah harga sembako di Lampung Timur cenderung naik turun (fluktuatif).
Fluktuatif harga sembako di Lampung Timur terjadi pada komoditas cabai rawit, cabai merah keriting, hingga tomat.
Pantauan Tribunlampung.co.id di Pasar Rakyat Pekalongan Lampung Timur, naik turun harga sembako terjadi dalam sepekan terakhir.
Surati (53), salah satu pedagang sembako di pasar rakyat Pekalongan Lampung Timur menuturkan, harga cabai, rampai, tomat, bahkan sampai bawang-bawangan cenderung naik turun.
Ia mengatakan, harga cabai rawit saat ini berada di harga Rp 20 ribu per kilogram.
Baca juga: Penjual Daging Sapi di Lampung Timur Keluhkan Omzet Menurun Gegara LSD
"Cabai kecil harga Rp 20 ribu per kilogram, kemarin sempat Rp 25 ribu per kilogram, pernah juga sampai Rp 30 ribu," ungkapnya, Rabu (24/5/2023).
Sementara untuk harga cabai keriting, berada di harga Rp 30 ribu per kilogram.
"Lalu, ini cabai merah keriting Rp 30 ribu per kilogram, cabai hijau keriting Rp 30 ribu per kilogram," ucapnya.
Untuk harga cabai keriting, sebelumnya berada di harga Rp 35 ribu per kilogram.
"Sempat Rp 25 ribu per kilogram, kemarin sempat juga Rp 35 ribu per kilogram," tuturnya.
Kemudian, untuk harga bawang-bawangan, yakni Rp 35 ribu per kilogram.
"Bawang putih dan bawang merah, sekarang berkisar Rp 33 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogram," paparnya.
Senada, Anto (45) yang juga pedagang sembako di pasar rakyat Pekalongan, juga menyebutkan, harga sembako di pasar rakyat Pekalongan masih belum stabil.
"Tomat juga, sempat turun sampai Rp 6 ribu per kilogram, tapi sempat juga sampai Rp 20 ribu per kilogram," ungkap Anto.
Ia menjelaskan, saat ini harga tomat berada di harga Rp 10 ribu per kilogram.
"Kalau hari ini, harga tomat, Rp 10 ribu per kilogram," singkatnya.
"Sama juga dengan rampai, sekarang Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram," sambungnya.
Ia juga menyebutkan, belum mengetahui alasan belum stabilnya harga sembako.
"Kita ga tau, tapi kayaknya karena abis lebaran, jadi belum stabil harganya, masih naik turun," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)