Berita Lampung

Gegara KUR BRI Lampung UMKM Izzul Jaya Bisa Sampai ke Taiwan

Penulis: Kiki Novilia
Editor: Indra Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nurul Fitroh (47), pemilik UMKM Izzul Jaya.

Tribunlampung.co.id - Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI amat dirasakan manfaatnya oleh Nurul Fitroh (47), pemilik UMKM Izzul Jaya.

Diketahui, UMKM Izzul Jaya merupakan usaha yang memproduksi aneka keripik, seperti keripik pisang, ubi ungu, singkong, talas, dan sukun di Desa Daya Murni, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung.

Dalam prosesnya, Nurul mengaku banyak dibantu oleh KUR BRI.

Dirinya bahkan sudah dua kali mengajukan kredit.

“Yang pertama udah lama banget, yang kedua alhamdulillah ini sebentar lagi selesai,” katanya saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Sabtu (27/5/2023).

Baca juga: Elfira Collection, UMKM Bertajuk Zero Waste dari Lampung

Ia menjelaskan, pilihannya jatuh ke KUR BRI lantaran ada beberapa alasan.

Pertama, suku bunganya dirasa terjangkau untuk pegiat UMKM.

Kedua, proses pengajuan kreditnya dirasa amat cepat dan mudah.

“Nggak ribet, cuma berapa hari langsung cair,” imbuh dia.

Dari kredit tersebut, lantas gunakan Nurul untuk tambahan modal jualan.

Jika sebelumnya volume penjualannya terbatas, kini bisa didorong lebih banyak lagi.

“Kita kan rutin mengirim ke banyak kota di Indonesia, jadi memang untuk tambahan modal,” paparnya.

Selain itu, dia juga mulai menggalakkan ekspor ke Taiwan sejak 2021. Target pasarnya adalah para TKI yang sedang merantau di sana.

“Kami juga sedang coba mengirimkan sampel produk ke ASEAN dan juga Arab Saudi, semoga saja responnya baik,” ucapnya.

Pesatnya volume produksi bahkan sampai menghabiskan sekitar 7 ton bahan per bulan demi memenuhi permintaan pasar.

Satu di antara pelanggannya, Anang Burlian (25) mengaku menyukai produk Izzul Jaya.

“Keripiknya kan ada macam-macam, saya paling suka yang pisang,” kata dia pada Tribunlampung.co.id, Sabtu (27/5/2023).

Saking sukanya, produk tersebut pernah dia bawa untuk oleh-oleh keluarganya di Sumatera Selatan.

“Lampung kan identiknya keripik pisang, jadi saya bawakan itu,” imbuhnya.

QRIS BRI

Sebagai bentuk adaptasi terhadap dunia digital, kini usaha milik Nurul sudah dilengkapi dengan kehadiran QRIS BRI.

Alat pembayaran digital tersebut sudah diadakan sejak 2021 silam. Kala itu, pandemi Covid-19 membuatnya waspada jika kontak langsung lewat uang tunai.

“Karena kan takut ya,” ucap dia.

Dikatakan Nurul, QRIS tersebut kerap digunakan saat sedang mengadakan bazaar.

Pembayaran non tunai tersebut dirasa memudahkan dia untuk berjualan karena tidak perlu kerepotan lagi.

“Memudahkan sekali ya, karena tidak perlu siapkan uang kembalian,” kata dia.

Sementara Fitria (26) selaku pengguna QRIS BRI juga setuju dengan manfaat tersebut.

Dirinya sebagai pelanggan tidak perlu membawa uang kembalian lagi saat berbelanja.

“Lebih cepat dan lebih praktis,” tutupnya.

( Tribunlampung.co.id / Kiki Novilia )

Berita Terkini