Heri (34), warga yang rumahnya berada di samping cucian mobil, mengaku sangat bersyukur atas kejadian tersebut.
"Kalau kami bersyukur dengan kebakaran tersebut. Karena praktik mobil Pertamina ambil BBM atau kata populernya kencing ini sudah sekitar setahunan," jelas Heri.
"Mobil tangki Pertamina ini meledak hingga terbakar setelah masuk ke lokasi. Diduga saat mesin sedot BBM tersebut dinyalakan," tutur Heri.
Ia membeberkan, sopir tangki selalu masuk ke tempat cucian sekitar pukul 22.00 WIB.
"Jadi selang satu menit mobil tangki Pertamina tersebut masuk, barulah meledak," sebutnya.
Heri mengatakan, masyarakat bersyukur atas kebakaran tersebut.
"Dengan harapan kebakaran ini menjadi pelajaran bagi mereka yang berusaha kencing BBM di daerah kami," kata Heri.
"Jadi dengan kejadian ini, kami tidak bisa menutup-nutupi adanya praktik kencing BBM. Sudah jelas ada tangki Pertamina, bukan tangki swasta dan sudah jelas ini pasti ada menjadi tameng," ungkapnya.
Ia mengatakan, tempat cucian mobil ini milik warga Jakarta.
"Kalau yang menjaga cucian ini adiknya Pak Sudirmansyah. Bapak ini hanya menunggu usaha punya kakaknya," kata Heri.
Kesaksian warga
Ari (30) saksi mata kebakaran truk tangki Pertamina mengaku ada ledakan di awal kebakaran.
Ia mengaku saat itu dirinya tidak menyangka akan ada kebakaran di sekitar lokasi tempatnya berjualan gorengan.
Sampai akhirnya dia melihat api besar sudah membumbung tinggi.
"Saat kejadian saya sedang duduk untuk menunggu konsumen yang membeli gorengan. Tiba-tiba api sudah membumbung tinggi dan saya panik," kata Ari.