Sopir Xenia merupakan orang tua dan membawa tiga penumpang (dua siswa dan satu siswi) SMPN 3 Natar ke arah Hajimena.
Ia mengatakan, korban mengalami luka-luka di bagian kepala dan tangan, korban perempuan pingsan.
"Jadi tadi hanya luka-luka saja dan siswi pingsan dan tidak ada korban jiwa," kata Masdiana.
Ia mengatakan, perlintasan ini memang dijaga sukarela.
"Memang penjaga tidak non stop selama 24 jam berjaga," kata Masdiana.
Penjaga saat kejadian memang sedang pulang untuk beristirahat.
Perlintasan Tanpa Palang
Kondisi perlintasan jalan dengan rel kereta api di KM 26+23 Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan memang tanpa palang.
Hal itu juga yang diduga menjadi penyebab minibus Daihatsu Xenia warna silver tertemper kereta api babaranjang dengan nomor seri 3078 di perlintasan kereta api KM 26+23 Desa Hajimena, Natar, Lampung Selatan, Senin (31/7/2023).
Dengan kondisi perlintasan tanpa palang seperti di perlintasan kereta api KM 26+23 Desa Hajimena, Natar, Lampung Selatan pengguna jalan kadang ceroboh tidak perhatikan apakah rel dalam keadaan kosong atau ada kereta.
Kapolsek Natar, Polres Lampung Selatan, Polda Lampung Kompol Enrico Donald Sidauruk mengatakan lokasi kejadian memang perlintasan kereta api tanpa palang.
"Berdasarkan keterangan saksi-saksi minibus Xenia warna silver dengan nomor polisi BE 1182 VT yang dikendarai oleh korban bernama Dendi Yanuar berjalan dari arah Desa Sodisari mengarah ke Jalinsum Natar di perlintasan kereta api tanpa palang pintu," kata Enrico.
Ia menambahkan, lantas saat lintasi rel kereta api minibus Daihatsu Xenia warna silver tersebut diduga mengalami mati mesin.
Hingga akhirnya tertemper kereta api babaranjang pada pukul 12.45 WIB.
Lebih lanjut Enrico juga menjelaskan menurut keterangan saksi, sesampainya di TKP minibus Xenia tersebut diduga mengalami mati mesin, sehingga mobil terhenti.