Berita Lampung

Pj Bupati Nukman Akan Upayakan Penambahan Unit Mobil Damkar di Lampung Barat

Penulis: Bobby Zoel Saputra
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu unit mobil damkar di UPT Balik Bukit.

Yakni dapat menampung air sebanyak 5 ribu liter.

Sedangkan, untuk sisanya yakni lima unit damkar yang lain, hanya memiliki kapasitas sebanyak 3 ribu liter.

“Makanya rata-rata kejadian kebakaran yang lumayan besar di sini tidak mungkin selesai oleh satu UPT saja,” ucap Ruspel.

“Pasti dari UPT yang lain akan datang membantu, contohnya waktu kejadian di Pekon Kenali Belalau dan Pekon Padang Dalom Balik Bukit, itu lebih dari dua UPT yang turun,” terusnya.

Sebagai informasi, beberapa unit mobil damkar yang ada di Lampung Barat juga termasuk ke dalam mobil yang terbilang tua.

Contohnya salah satu unit mobil damkar milik UPT Balik Bukit yang awal mula dioperasikannya mulai dari tahun 2002.

Kemudian, kata Ruspel, saat ini pihaknya masih kewalahan jika ada kebakaran yang terjadi di daerah yang belum memiliki UPT.

Sebab menurutnya, dari 9 kecamatan yang belum memiliki UPT itu, ada beberapa kecamatan yang akses menuju ke lokasinya masih terbilang sulit.

“Seperti Suoh dan BNS itu kalau ada kebakaran pasti sudah tidak mungkin lagi, karena aksesnya jauh dan susah juga,” kata Ruspel.

“Kemudian untuk daerah lain masih diusahakan bisa dilakukan pertolongan, mungkin permasalahannya ya jauh itu,” terusnya.

Dari permasalahan-permasalahan tersebut, memang sangat diperlukan untuk diadakannya UPT di tiap-tiap kecamatan yang berada di Lampung Barat.

Selain itu, tambah Ruspel, dari kurangnya unit mobil damkar ini, tentu pihaknya akan terus memaksimalkan unit-unit yang ada jika nantinya terjadi lagi musibah kebakaran.

Lebih lanjut, Ruspel menjelaskan, pihaknya juga sudah beberapa kali mengusulkan agar UPT dan unit mobil damkar di Lampung Barat dilakukan penambahan.

Namun, karena keterbatasan anggaran, usulan terkait penambahan UPT dan unit mobil damkar itu belum bisa terealisasi.

“Sudah sering kami usulkan untuk penambahannya, proposal juga pernah kami kirim ke Kemendagri, tiap tahun bahkan selalu kami usulkan,” jelas Ruspel.

“Ya tapi karena memang terbatasnya anggaran, hingga kini usulan kami tersebut juga belum dapat direalisasikan,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Berita Terkini