Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Secara alamiah tubuh akan melakukan metabolisme, yakni mengubah air dan makanan yang ada di dalam tubuh menjadi energi.
dr Solechin Prasetyo, Sp.PD dari Rumah Sakit Azizah Metro mengatakan dalam proses metabolisme itu akan ada produk ekskresi atau produk sampingan yang keluar melalui keringat, urine, dan buang air besar.
Pada cuaca yang sedang panas seperti saat ini, metabolisme tubuh akan meningkat.
Jika meningkatnya metabolisme tubuh ini tidak diiringi dengan asupan cairan yang banyak, maka tubuh akan mengalami dehidrasi.
Dehidrasi bisa dialami siapa saja, namun yang paling rentan mengalami dehidrasi adalah lansia karena biasanya asupan makanan dan minuman lansia berkurang.
"Dehidrasi juga rentan dialami bayi, karena jika bayi sakit biasanya bayi sulit minum," kata dokter yang juga bertugas sebagai Direktur Klinik Hadimulyo Husada Metro ini, Sabtu (7/10/2023)
Secara medis, dehidrasi dibagi menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat.
Gejala dehidrasi ringan dan sedang hampir sama yakni mudah haus, mulut terasa kering, air kencing berwarna kuning pekat, sulit konsentrasi, mudah pusing, dan kram otot.
Gejala lain adalah frekuensi buang air kecil berkurang, dari biasanya 5-6 kali sehari semalam menjadi 2-3 kali sehari semalam.
Sementara itu gejala dehidrasi berat yakni kencing sangat sedikit atau bahkan tidak kencing sama sekali.
Ketika kulit dibagian perut dicubit, kulitnya tidak kembali seperti semula.
Gejala lain kencing berwarna gelap, matanya cekung, mudah mengantuk, susah dibangunkan ketika sedang tidur, dan tidak sadarkan diri.
Dehidrasi berat sangat mungkin membuat meninggal dunia, akibat cuaca panas ekstrim seperti di negara lain didunia yang suhunya bisa mencapai 50 derajat celcius.
Tapi di Indonesia jarang terjadi kejadian dehidrasi berat hingga fatal akibat cuaca panas ekstrim, karena biasanya di Indonesia suhu terpanas tidak sampai 40 derajat celcius, walaupun dibeberapa daerah ada juga yg mencapai 40 derajat celcius .
Penanganan dehidrasi ringan, sedang, dan berat berbeda.
Dehidrasi ringan dan sedang penanganannya bisa dirumah, yakni dengan minum cairan elektrolit atau oralit sebanyak banyaknya.
Selain itu juga harus cukup minum air putih 2-2,5 liter atau bisa sampai 3 liter.
Jangan lupa untuk banyak makan sayuran dan buah yang banyak mengandung air.
Kemudian cara untuk mengatasi dehidrasi berat adalah dengan datang ke rumah sakit agar bisa mendapatkan cairan lewat infus intravena.
Cara Cegah Dehidrasi
Dehidrasi bisa dicegah dengan cara saat berpergian menggunakan penutup kepala, atau bagi usia rentan menghindari bepergian keluar rumah saat cuaca terik.
Minum air putih 2 sampai 2,5 liter atau sampai 3 liter sehari, dan bisa juga ditambah dengan minum elektrolit.
Banyak makan sayuran dan buah yang banyak mengandung air, seperti semangka, jeruk, apel, dan sebagainya.
Menggunakan pakaian yang tidak menyerap panas seperti pakaian berwarna putih.
"Jangan menggunakan pakaian yang menyerap panas seperti pakaian berwarna hitam dan jaket," kata dr Solechin.
Kemudian menggunakan sering mengoleskan pelembab di kulit wajah dan tubuh
(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)