Pekan Raya Lampung

Mengintip Kafe Seni di Pekan Raya Lampung 2023

Penulis: Agustina Suryati
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Kafe Seni DKL di ajang Pekan Raya Lampung 2023.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Di arena Pekan Raya Lampung 2023, ada satu Kafe Seni yang lokasinya di halaman gedung Dewan Keseninan Lampung (DKL) PKOR Way Halim, Bandar Lampung.

Banyak hal menarik yang bisa ditemukan di sekitar Kafe Seni.

Para seniman dan pecinta seni sangat wajib rasanya untuk menengok ke arah sini.

Kafe Seni menjadi bagian dari lingkup Bazar Seni Rupa yang digelar oleh DKL.

"Ini kami inisiatif sendiri, karena pihak penyelenggara Apindo juga nggak memungut biaya terhadap kami. Ya udah kami gelaran juga karena kami merasa punya lahan untuk ini," jelas Adel, pengurus Bazar Seni Rupa DKL, Kamis (12/10/2023).

"Tahun ini pertama kali kita gelaran di festival ini. Tahun kemarin kami hanya buka bazar lukisan aja. Jadi kalau tahun ini sebenernya pengen lihat daya tarik pengunjung itu ke seni rupa gimana," lanjutnya.

Dari luar, Kafe Seni nampak menarik perhatian dengan latar belakang lukisan hitam putih yang memungkinkan pengunjung bisa merasa seperti berada di dunia komik.

Pengunjung bisa rehat sejenak di Kafe Seni ini, sebab tersedia aneka menu minuman dan camilan dengan harga terjangkau.

Selain itu pengunjung juga bisa melakukan aktivitas lain seperti menjajal photoboth, melukis di atas kanvas, melukis wajah, melukis sepatu dan tas, maupun melihat-lihat mahakarya seni rupa dan kriya milk para pelajar.

Untuk bisa berfoto pada spot photoboth dikenakan tarif sekira Rp 5 ribu, sedangkan untuk makan dan minum di Kafe Seni cukup mengeluarkan budget mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 15 ribu saja.

Sedangkan bila ingin melukis di atas kanvas, siapkan budget mulai dari Rp 40 ribu sampai Rp 100 ribu.

"Kami ada paket kopi sama lukisan akrilik sih, jadi budget seratus ribu dapat kanvas ukuran 20x15 (cm2) sama cat. Jadi ngelukis di tempat hasil karyanya baru bisa dibawa pulang. Beli kanvasnya aja bisa harga 40 ribu untuk ukuran 20x20 (cm2)," katanya.

Daftar menu dituliskan sedemikian unik dengan pelesetan ejaan tanpa huruf R.

Sehingga ketika membaca menu, otomatis kita akan merasa seperti menjadi anak-anak lagi.

Menu camilan rekomendasi yang wajib dicoba adalah omellete, disajikan dalam boks kertas simpel yang mudah disimpan dan dibawa ke mana-mana.

Omellete dibuat dari campuran telur, mie, dan bumbu gurih, jarang ada yang tidak doyan dengan jenis makanan ringan ini.

Dinikmati bersama saus sambal akan terasa lebih nikmat dengan tekstur empuk serta rasa yang gurih.

Tentu masih banyak pilihan menu lain yang bisa dicoba sendiri saat mampir ke Kafe Seni ini.

Sesuai dengan judulnya, Bazar Seni Rupa menampilkan beragam pameran seni rupa estetik dan menarik.

Mahakarya lukisan dan lainnya terlihat makin estetik dengan sorotan lampu kuningnya.

Sebanyak 84 karya lukisan dari pelajar hingga mahasiswa dipajang sekaligus dilelang.

Ada pula karya seni kriya sejenis kerajinan tangan.

Kerajinan tangan meliputi miniatur rumah sesat dari lego, patung pajangan dari tanah liat, tas lukis, hingga daur ulang bubur kertas.

"Total ada 110-an. Kemarin kita habis pameran pelajar dan mahasiswa itu sampe tanggal 5 Oktober. Ada yang lanjut, ada yang nggak lanjut. Jadi sisa ada sekira 84 karya yang masih dipajang dalam gedung," beber Adel.

"Ada beberapa karya komik dari temen- temen pelajar juga. Karena ini pameran seni rupa jadi mencakup kriya, lukisan, komik. Ada beberapa dari temen-temen difabel juga. Terus nggak cuma lukisan aja tapi ada beberapa kerajinan tangan juga kayak tas lukis, miniatur rumah sesat Lampung pakai lego pakai kardus. Ada juga kerajinan dari tanah liat sama kerajinan bubur kertas," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Agustina Suryati)

Berita Terkini