Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Lampung (Unila) melakukan penelitian terhadap rumah adat Lampung (Lamban Balak).
Judul penelitian yakni 'Preservation of Lamban Balak as Disaster Mitigation: Rumah Adat Lampung Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Banjir di Kabupaten Pesawaran.'
Tim PKM-RSH beranggotakan empat orang yakni Siti Nurhafihoh (Pendidikan Sejarah ’21), Anindya Prameswari (Pendidikan Sejarah ’21), Humayra Adelia Latifa (Arsitektur ’21), dan Intan Athalarania Insyra (Pendidikan Geografi ’21).
Tim ini dibimbing dosen pembimbing dari Pendidikan Sejarah Yusuf Perdana.
Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang rentan terhadap banjir musiman akibat kondisi geografisnya yang memiliki curah hujan tinggi.
Daerah ini sering mengalami sungai meluap dan menyebabkan daerah dataran menjadi tergenang akibat musim hujan tahunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang signifikansi rumah adat Lamban Balak di Kabupaten Pesawaran sebagai langkah mitigasi dan peranannya dalam melindungi masyarakat dari efek yang merusak akibat banjir.
Lebih lanjut, rumah adat Lamban Balak menjadi salah satu strategi mitigasi banjir yang efektif di Kabupaten Pesawaran.
Struktur bangunannya yang terangkat memungkinkan untuk melindungi masyarakat dari air yang naik ke permukaan.
Selain itu, konstruksinya yang kuat memastikan kestabilan bangunan tersebut terhadap tekanan banjir.
Pelestarian rumah adat Lamban Balak di Kabupaten Pesawaran merupakan pendekatan yang unik dan efektif dalam menanggulangi banjir.
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan rumah adat Lamban Balak sebagai warisan budaya dan peranannya dalam mitigasi banjir merupakan hal yang krusial.
Oleh karena itu, upaya pelestarian Lamban Balak harus didukung dan dinilai sebagai kontribusi masyarakat Lampung yang berharga dalam strategi manajemen bencana dan pelestarian warisan budaya Lampung.
(Tribunlampung.co.id/ Rls)