Maka dari itu kata Antony, dibutuhkan alat berat yang cukup untuk membongkar tumpukan sampah.
Hal itu kata dia, agar dapat menjangkau titik api yang ada di lapisan bawah sampah.
"Kalau alat berat dan unit suplai memadai maka kita usahakan dapat memadamkan api lebih cepat," imbunya.
Diketahui, sejak titik api muncul pada Jumat (13/10/2023) sore, proses pemadaman kebakaran di TPA terbesar Lampung ini sendiri telah menghabiskan lebih dari satu juta liter air. ( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )