Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ketua RT 05, Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung, Adi mengatakan, kakak bacok adik kandungnya diduga karena persoalan keluarga.
"Ini permasalahan keluarga internal antara korban dan pelaku," kata Ketua RT 05, Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung, Adi saat dihubungi Tribun Lampung, Jumat (3/11/2023).
Baca juga: Emak-emak Histeris Saksikan Kejadian Kakak Aniaya Adik Kandung di Bandar Lampung
Adi mengatakan, dirinya tidak enak harus cerita detail karena keduanya merupakan warganya.
"Tapi ini permasalahan keluarga secara internal dan saya juga belum tahu permasalahan seperti apa kakak beradik tersebut hingga berujung pembacokan," kata Adi.
Ia mengatakan, dirinya sebagai pamong poinnya menyelamatkan korban untuk dilarikan ke RS Urip Sumoharjo.
Saat ditanya korban mengalami luka di mana saja, Adi mengatakan, dirinya kalau detailnya tidak tahu.
"Apa di pundak, di kepala atau di lehernya, saya ini hanya mengawal saja antar ke rumah sakit dan tidak tanya-tanya," kata Adi.
Setelah dilarikan ke rumah sakit, korban langsung menjalani operasi.
Saat ditanya korban atas nama siapa, Ketua RT Adi mengatakan, dirinya hanya tahu bang Ku saja dan termasuk nama kakaknya atau pelaku tidak tahu juga nama lengkapnya.
"Saya nama persisnya tidak tahu dan saya juga baru jadi RT sejak tiga bulan terakhir," kata Adi.
Keduanya memang kakak beradik dan saat kejadian juga dirinya tidak tahu. "Saya ketemu dengan korban juga di RS Urip Sumoharjo," kata Adi,
"Benar langsung dilakukan tindakan operasi, saya ngantuk dan capek nunggu korban ini," kata Adi.
Sebelumnya, Warga Jalan Arif Rahman Hakim, Gang Panorama II (depan Rumah Makan Kayu), Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung, digegerkan kakak bacok adik kandung.
Tias (45), kakak membacok adiknya kandungnya Koko (40) hingga mengalami luka bagian leher hingga dilarikan ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Kamis (2/11/2023) pukul 19.00 WIB.
Saksi mata kejadian, Riski Kurnia Akbar (25) mengatakan, dirinya kaget saat kejadian pembacokan yang dilakukan kakak terhadap adiknya tersebut.
"Pada saat kejadian itu saya berada di dalam rumah sedang minum kopi dan ada ibu-ibu berbelanja di rumah menjerit histeris," kata saksi kejadian, Riski Kurnia Akbar saat diwawancarai Tribun Lampung, Jumat (3/11/2023) dini hari.
Ia mengatakan, dirinya mendekat dan melihat sudah banyak darah di lokasi kejadian.
Ia mengatakan, keduanya sempat bertengkar dahulu di depan pekarangan kontrakan milik keluarga tersebut atau tempat tinggal korban.
"Saya lihat koko sudah di atas motor bersimbah darah," kata Riski.
Tias membacok bagian leher adiknya sehingga mengalami luka bagian bagian kepala dan leher.
"Sepertinya terkena pembuluh darahnya dan di RS Urip Sumoharjo dioperasi," kata Riski.
Lokasi kejadian di areal kontrakan yang juga tempat tinggal korban.
Tias pelaku yang merupakan kakak korban ini sengaja mendatangi adiknya dengan membawa senjata taham (sajam) sekitar 100 meter dari rumah pelaku.
Pelaku Tias ini bekerja sebagai pegawai di Dinas PU (Pekerjaan Umum).
Pelaku kabur karena pasca kejadian Polisi tadi ramai ke rumah pelaku tapi yang bersangkutan tidak ada di rumah.
"Tadi juga soalnya polisi mencari pelaku tersebut, polisi belum ketemu pelaku dan rumahnya juga gelap," kata Riski.
Saat ditanya apakah sebelum pernah kejadian keduanya bertengkar sampai heboh, Riski mengatakan, tidak pernah kejadian yang heboh hingga melukai.
Pasca kejadian polisi datang sekitar sejam, dan tadi ramai di lokasi kejadian tersebut.(Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra).