Musim tersebut merupakan yang terakhir bagi Mourinho bersama Porto setelah bergabung pada tahun 2002.
Mourinho melanjutkan karier bersama Chelsea di musim panas 2004.
Ketika itu, The Special One sukses memberikan The Blues trofi Liga Inggris, Carling Cup, dan Piala FA.
Tapi sayang, pada September 2007 dia meninggalkan London untuk bergabung dengan Inter Milan.
Ya, momen perpindahan tersebut terjadi di musim ketiganya bersama The Blues.
Siklus yang sama juga terjadi ketika dirinya menukangi Inter, meski sukses meraih treble tahun 2010, Mourinho hanya bertahan dua musim di San Siro.
Juru taktik asal Portugal itu merambah Liga Spanyol menukangi Real Madrid pada tahun 2010 hingga 2013.
Pada musim terakhirnya, Jose Mourinho gagal total menukangi Los Blancos.
Selepas melatih Madrid, Mourinho maksimal hanya melatih dua tahun di Chelsea (periode dua), Man United, dan Tottenham Hotspur.
Setelah bersama Real Madrid, Mou kembali ke pelukan Chelsea tahun 2013. Ia sukses memberikan gelar Liga Inggris lagi untuk Chelsea, namun dia dipecat pada Desember 2015 pada pertengahan musim ketiganya.
Begitu juga yang terjadi saat membesut Manchester United dari Juli 2016 hingga Desember 2018.
Hubungan Mou dengan Man United buyar di tengah jalan sehingga harus angkat kaki pada pertengahan musim.
Lalu di Tottenham pun demikian. Dan kini terjadi ketika di Italia bersama AS Roma.
Mourinho boleh dianggap sebagai pahlawan bagi publik Ibu Kota karena memberikan trofi pertama setelah sekian lama puasa gelar.
Tapi tak kunjung membaiknya performa AS Roma di musim yang baru pada akhirnya membuat Mourinho didepak dari jabatannya. (TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)