TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Beberapa pemain Chelsea pilih menundukkan kepala saat Liverpool angkat trofi Carabao Cup.
Hal itu lantaran para pemain Chelsea harus berjuang keras demi dapatkan Carabao Cup namun akhirnya jatuh ke Liverpool.
Para pemain Chelsea harus pedih menyaksikan Liverpool, bersukacita mengangkat trofi Carabao Cup.
Liverpool menang tipis 1-0 setelah laga dramatis melawan Chelsea selama 120 menit.
Para pemain Chelsea, terutama lini belakang mati-matian menjaga pertahanan.
Tidak heran jika para bek begitu sakit hati dan tak kuat melihat Liverpool mengangkat trofi.
Para pemain Chelsea harus pulang hanya dengan medali saja.
Sejumlah pemain The Blues mulai meninggalkan lapangan setelah pengangkatan trofi itu.
Tiga bek Chelsea di lapangan tampak begitu terpukul.
Levi Colwill, Axel Disasi, dan Malo Gusto terus menunduk.
Sedangkan para pemain lain masih sanggup untuk mendongak.
Enzo Fernandez Emosi
Gelandang Chelsea, Enzo Fernandez, tidak bisa menahan rasa kesalnya setelah dikalahkan Liverpool.
Ketika hendak menerima medali, para pemain Chelsea melewati tangga di antara tribun penonton.
Dari video yang beredar, terlihat Mykhailo Mudryk berjalan gontai menaiki tangga sambil menunduk.
Sementara di belakangnya ada Enzo Fernandez dengan ekspresi wajah terpuku.
Terdengar suara suporter memanggil Enzo Fernandez sambil tertawa kencang.
"Enzo! Aku cinta kamu!" teriaknya sambil tertawa.
Bintang Argentina itu langsung emosi dan nyaris berbalik ke arah suporter tersebut dengan wajah penuh amarah.
Untunglah Enzo Fernandez langsung ditenangkan dan didorong untuk melanjutkan menaiki tangga.
Levi Colwill Kena Marah
Bek Chelsea, Levi Colwill, kena marah sang pelatih, Mauricio Pochettino dalam laga melawan Liverpool.
Dalam final Carabao Cup yang akhirnya dimenangkan Liverpool itu, Levi Colwill sempat melakukan kecerobohan.
Chelsea sempat untung lantaran Liverpool bermain dengan sembilan orang gara-gara Ryan Gravenberch cedera setelah dijatuhkan Moises Caicedo.
Enzo Fernandez memenangkan bola dari Cody Gakpo yang kemudian jatuh.
Dengan kurangnya dua pemain itu, Levi Colwill berusaha memberi umpan ke Ben Chilwell di kiri namun malah kehilangan bola.
Seketika Mauricio Pochettino kesal sampai mengangkat kedua tangannya.
Mauricio Pochettino Ogah Salaman
Mauricio Pochettino diduga mengabaikan sang pemilik klub, Todd Boehly.
Momen itu terjadi setelah kekalahan Chelsea oleh Liverpool di laga final Carabao Cup.
Dari video yang beredar, tampak Mauricio Pochettino berjalan ke arah para petinggi klub.
Di sana tampak ada Todd Boehly dan Behdad Eghbali dalam posisi berdiri.
Mauricio Pochettino dari bawah berjalan cepat ke arah mereka dan terlihat tangan kanan bersalaman dengan Behdad Eghbali.
Sedangkan sikapnya ke Todd Boehly menjadi sorotan lantaran dianggap mengabaikan tangan sang miliarder.
Namun, ada yang beranggapan bahwa sebenarnya Mauricio Pochettino menjabat tangan Todd Boehly dengan tangan kirinya tapi tertutup oleh tangan kanan.
Umur Skuad
Chelsea menjadi bulan-bulanan para fans sepak bola gara-gara kalah melawan Liverpool di final Carabao Cup.
Kemudian muncul kritikan pedas yang menyinggung soal umur dari skuad Chelsea dan Liverpool.
Chelsea yang berisi skuad utama disebut seperti sosok pria yang menghadapi bocah-bocah lantaran Liverpool memainkan para pemain akademi.
Lantaran pemain skuad utama seperti Mo Salah hingga Alisson Becker cedera, maka Jurgen Klopp tak punya plihan selain menerjunkan para pemain muda yang jarang dimainkan.
The Blues disebut begitu payah lantaran masih saja kalah melawan skuad yang lebih muda.
Namun, ternyata jika dihitung dari rata-rata umur pemain kedua tim sampai laga berakhir, justru pemain Chelsea yang lebih muda.
Rata-rata umur pemain Liverpool secara kasar adalah 24,09 tahun sedangkan pemain Chelsea 22,60.
Umur median dari kedua kubu adalah 25 tahun untuk Liverpool dan 23 tahun untuk Chelsea.
Mauricio Pochettino Balas Hujatan
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, membalas komentar negatif dari legenda Manchester United, Gary Neville.
Gary Neville kesal melihat Chelsea dipermalukan Liverpool di final Carabao Cup.
Pasalnya, Liverpool memainkan bocah-bocah akademi yang jarang tampil karena para pemain penting cedera.
Sedangkan Chelsea yang berisi skuad utama masih saja gagal mencetak satu gol saja.
Mauricio Pochettino mengaku tidak tahu harus merespons apa terkait komentar dari Gary Neville.
"Saya tidak dengar apa yang dia katakan, tapi kalau kalian membandingkan umur dari kedua tim, saya rasa mereka sama saja."
"Saya punya hubungan baik dengan Garu dan saya tidak tahu bagaimana saya merespons pendapatnya."
"Tapi saya menghormati pendapatnya," tuturnya via theguardian.com.
Lebih lanjut, Mauricio Pochettino merasa bangga dengan anak asuhnya meski pastinya ada perasaan kecewa.
"Mereka perlu merasakan sakit. Kami main demi trofi tapi tidak mendapatkannya."
"Apa yang bisa kalian bilang agar kami merasa lebih baik? Tidak ada. Mereka perlu merasakan sakitnya," kata sang pelatih.
Komentar Gary Neville
Legenda Manchester United, Gary Neville, kesal melihat Chelsea dipermalukan Liverpool di final Carabao Cup.
Liverpool akhirnya bisa juara Carabao Cup dengan skor tipis 1-0 setelah laga dramatis disertai extra time.
Skuad Jurgen Klopp berhasil memenangkan trofi EFL melalui gol Virgil van Dijk pada menit ke-118.
Sedangkan Chelsea yang lebih banyak menciptakan peluang di depan gawang malah kesulitan gol hingga akhir.
Padahal peluang emas berkali-kali diciptakan oleh sejumlah pemain Chelsea, terbanyak oleh Conor Gallagher.
Ditambah Liverpool berisi skuad bocah-bocah akademi yang jarang dimainkan, apalagi di laga besar, semakin menambah kesal Gary Neville melihat tim Mauricio Pochettino.
Mengingat skuad yang mayoritas dibelanjakan oleh Todd Boehly itu berisi pemain mahal seperti Moises Caicedo dan Enzo Fernandez yang memecah rekor.
"Ini tuh bocah-bocahnya Klopp melawan tukang botol miliaran poundsterling," ujar Gary Neville via Sky Sports.
"Saya tidak punya simpati (ke Chelsea) atau apapun itu," tambahnya kesal.
(Tribunlampung.co.id/TribunTernate)