Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Kepala Polres Pringsewu, Lampung AKBP Benny Prasetya mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas seperti berenang di sungai.
Hal itu dikatakannya saat meninjau pencarian remaja yang hanyut di Sungai Way Bulok, Gading Rejo, Pringsewu Lampung, Senin (4/3/2024).
Benny menjelaskan, imbauan tersebut diberikan kepada masyarakat Pringsewu Lampung yang tempat tinggalnya berdekatan dengan sungai.
Saat ini yang terjadi adalah sedang kondisi musim penghujan di seluruh Kabupaten Pringsewu.
Tentu saja, ungkap Benny, sungai saat musim hujan bisa saja terjadi luapan air yang deras dan naik ke pemukiman.
Berdasarkan itu pula, dirinya pun mengimbau kepada masyarakat yang biasa melakukan aktivitas renang di sungai untuk dihentikan.
“Kami minta kepada orang tua untuk mengawasi anak-anaknya dan imbau tidak usah berenang,” tambahnya.
“Walaupun kebiasaaan sehari-hari berenang namun kondisi yang terjadi saat ini diusahakan jangan melakukan itu,” pungkas Benny.
Dua Kejadian
Benny menambahkan, seorang remaja SMA dilaporkan hanyut di sungai Way Bulok, Gadingrejo pada Minggu (3/3/2024).
Kejadian tersebut bermula saat lima orang remaja sedang bermain di Sungai Way Bulok pada sore hari.
“Mereka bermain di sungai dengan menggunakan perahu dari batang pisang,” ujarnya.
Nahas, rakit dari batang pisang tersebut menabrak tiang jembatan dan membuat lima remaja itu tercebur ke air.
Dari peristiwa itu, empat berhasil selamat dan satu masih hilang.
Remaja yang hanyut itu bernama Axel (16) dan masih dilakukan pencarian oleh tim gabungan.
Sementara kejadian lainnya terjadi di Sungai Way Mincang, Dusun Margabatin, Pekon Pardasuka, Pardasuka, Senin (4/3/2024) sore.
Kapolsek Pardasuka, Iptu Jumbadiyo saat dikonfirmasi pada Senin (4/3/2034) malam membenarkan peritiwa tersebut.
Dikatakannya, korban bernama Aqil Al Hafiz yang merupakan pelajar SD.
Peristiwa tenggelamnya korban terjadi sekira pukul 17.00 WIB.
“Korban terperosok saat melintas di atas bendungan usai mandi di sungai bersama teman-temanya sekira pukul 17.00 WIB,” ucap Jumbadiyo.
Setelah terperosok dari ketinggian tiga meter korban kemudian tercebur kedalam genangan air bendungan sedalam satu setengah meter dan tidak muncul lagi.
Rekan rekan korban yang mengetahui kejadian tersebut lantas memberitahukan kepada warga sekitar.
Mendengar kabar ada anak tenggelam, sejumlah warga langsung mendatangai lokasi kejadian dan berupaya menolong korban.
Korban ditemukan warga tersangkut dibawah aliran air bendungan dalam kondisi tidak bergerak.
Korban kemudian dievakusi ke klinik Agung Medika Pardasuka, namun nyawanya sudah tidak tertolong.
(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)