Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Anemia Aplastik

Penulis: Jelita Dini Kinanti
Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Hery Aprijadi, SpPD, KHOM dari RSUD Ahmad Yani Metro dan RSUD Menggala Tulangbawang.

Jika anemia aplastiknya disebabkan antibiotik, kemoterapi, dan radioterapi, maka ketiganya harus dihentikan sementara.

Apabila anemia aplastiknya disebabkan kehamilan, biasanya setelah melahirkan anemia aplastiknya akan sembuh dengan sendirinya.

Anemia aplastik hingga saat ini merupakan penyakit yang cukup sulit karena untuk menegakkan diagnosisnya memerlukan beberapa pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan sederhana sampai yang canggih. 

Pada tahap awal diperlukan pemeriksaan darah lengkap, pengambilan cairan sumsum tulang, serta biopsi sumsum tulang.

Pemeriksaan kromosom diperlukan bila akan dilakukan transplantasi sumsum tulang.

Jangan Sampai Tertular Virus dan Bakteri 

Jika sedang mengalami anemia aplastik, dr Hery menyarankan untuk jaga diri agar jangan sampai tertular virus bakteri dari orang lain.

"Sebab, seperti yang sudah saya katakan, penderita anemia aplastik berisiko alami infeksi," kata dr Hery.

"Infeksi yang dialami itu berasal dari virus dan bakteri yang masuk," sambung dr Hery.

Agar tidak tertular virus dan bakteri, dr Hery meyarankan untuk selalu menggunakan masker dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

Jika trombosit sedang rendah, maka akan rentan mengalami perdarahan, termasuk perdarahan di gusi.

Untuk itu diusahakan menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi yang sikatnya halus.

Saat menyikat gigi, jangan menyikat gigi terlalu kasar dan keras, usahakan menyikat gigi dengan halus. 


(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

 

Berita Terkini