TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Mengonsumsi daging saat merayakan Idul Adha secara berlebihan dapat meningkatkan kolesterol tinggi. Jika tidak dikontrol, kolesterol tinggi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Namun kini tidak perlu khawatir lagi. Sebab, Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeleok (RSUDAM), Andi Kamaliah Azir, SKM., M.Kes menyebut bahwa penderita kolesterol tetap bisa mengonsumsi hidangan daging. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Menurutnya, salah satu tips aman mengonsumsi daging bagi penderita kolesterol tinggi adalah dengan memilih daging yang tidak berlemak.
"Biasanya saya bagi tiga tahap. Pertama itu kita mempersiapkan daging itu sendiri dengan pilih daging yang tidak berlemak," terang Andi melalui sambungan telepon, Selasa (11/6/2024).
Selanjutnya, penderita kolesterol juga wajib memerhatikan cara pengolahan hidangan daging yang disantapnya. Dalam hal ini, para penderita kolesterol tidak diperkenankan untuk mengolah daging dengan cara digoreng.
Alih-alih digoreng, Andi menyarankan agar daging diolah dengan cara direbus atau dipanggang. Namun apabila memilih untuk dipanggang, daging tersebut tidak boleh terlalu matang.
"Kemudian yang kedua proses dan cara memasaknya, yaitu jangan yang menggunakan sumber lemak karena kan dagingnya sudah berlemak. Misalnya jangan digoreng, paling banter ditumis aja."
"Jangan digoreng atau jangan menggunakan santan. Bagusnya sih direbus atau dipanggang. Cuma kalau dipanggang hati-hati aja jangan terlalu hangus karena saat dibakar itu ada kasinogen," tandasnya.
Bukan hanya masalah minyak, takaran garam pada makanan juga perlu diperhatikan. Ini karena di dalam garam terdapat kandungan natrium yang bisa menyebabkan tingginya kolesterol apabila dikonsumsi berlebihan.
"Kemudian pada terlalu banyak menggunakan garam, tadi kan minyaknya. Karena garam itu kan tinggi natrium, daging itu sebenarnya tinggi natrium juga," jelas Andi.
Adapun tips aman makan daging selanjutnya adalah dengan memerhatikan cara mengonsumsinya. Penderita kolesterol memang disarankan untuk membatasi asupan makanan daging.
Andi menyebut penderita kolesterol tinggi maksimal hanya boleh mengonsumsi daging satu hingga tiga kali dalam seminggu. Takarannya pun hanya seberat 50 hingga 60 gram.
"Kemudian yang ketiga itu cara mengonsumsinya. Kalau dalam usia, artinya porsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk orang-orang yang kolesterol tinggi, penggunaan makanan kolesterol itu paling 1-3 kali dalam seminggu. Artinya nggak boleh tiap hari."
"Cuma paling banyak itu 3 kali dalam seminggu. Kemudian dalam sehari itu paling banyak sekitar 50-60 gram. Jadi porsinya yang paling diperhatikan. Jadi daging itu boleh, tapi porsinya tidak boleh banyak-banyak," pungkasnya.
Lebih lanjut, Andi memaparkan bahwa penderita kolesterol tinggi perlu mengonsumsi sayuran atau buah sebagai makanan pendamping daging. Ini karena sayur dan buah menyimpan kandungan tinggi serat yang bisa membantu mengeluarkan kolesterol dari tubuh.
"Cara konsumsinya itu dibarengi dengan makan sayur atau sumber serat, sayur sama buah. Kalau sayuran itu paling sedikit kan 300 gram setiap hari. Sekali makan 100 gram."
"Kalau mau ngimbangkan kolesterol yang terlanjur kita konsumsi bisa diatasi dengan adanya serat. Jadi serat bisa mengikat kolesterol untuk keluar dari tubuh," ungkapnya.
Tak hanya itu, banyak mengonsumsi air mineral juga menjadi salah satu tips aman bagi para penderita kolesterol tinggi dalam mengonsumsi hidangan daging.
"Kemudian cara lain yaitu minum air putih yang banyak ya walaupun tidak banyak serat, tapi kalau kurang air putihnya yang mengeluarkannya siapa gitu loh. Jadi air putih harus ada supaya kolesterol yang terlanjur di dalam tubuh itu bisa keluar ikut dengan serat tadi," beber Andi lagi.
Diimbangi dengan Pola Hidup Sehat
Penderita kolesterol tinggi wajib dalam urusan menjaga kadar kolesterol yang ada di dalam tubuhnya. Ini agar tidak menyebabkan masalah kesehatan yang bisa membahayakan nyawa.
Andi Kamaliah Azir mengungkapkan hal tersebut bukan hanya tentang memperhatikan asupan makanan, tetapi juga dengan menjalani pola hidup sehat, termasuk tidak merokok.
“Kolesterol itu benar-benar harus dijaga, jangan sampai kelebihan. Kalau orang kolesterol itu yang berpengaruh gaya hidupnya itu. Pola makannya, aktivitas olahraga, kemudian merokok," beber Andi.
Menurutnya, merokok dapat meningkatkan kolesterol di dalam tubuh dan menyebabkan plak pada pembuluh darah yang dapat berakibat buruk bila tidak ditangani dengan baik.
“Merokok ini memberikan plak juga. Artinya kalau kolesterolnya banyak, banyak plaknya terjadi penyumbatan."
"Kalau di otak bisa stroke, kalau (penyumbatan) di dekat jantung bisa serangan jantung. Kalau di daerah betis, ada juga yang namanya keram otot," ucap Andi.
Selain itu, olahraga juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan bagi penderita kolesterol. Andi menjelaskan tidak ada olahraga khusus bagi para penderita kolesterol tinggi. Hanya saja, ia menyarankan agar olahraga tersebut rutin untuk dilakukan demi menjaga
“Sebenarnya sama aja sih olahraga itu. Intinya kan tubuh ini bergerak, memanaskan. Terserah mau olahraga apa saja, tergantung penderitanya ya, kesanggupannya gimana."
"Yang paling ringan ya jalan kaki. Sekarang kan ada jalan 1000 langkah, ada yang naik tangga. Macam-macam kesanggupan dari penderitanya," kata Andi Kamaliah Azir. (TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Virginia Swastika)