Selain itu, produk biskuit Legume juga memiliki ciri khas berupa penggunaan limbah tulang ikan patin sebagai tepung. Menurut mereka, limbah tulang ikan patin memiliki kandungan 26 persen kalsium yang bermanfaat dalam meningkatkan gizi yang baik.
Meskipun kacang tunggak dan berbagai bahan yang digunakan memiliki potensi yang besar, tim Leguit sempat mengalami kendala saat menentukan waktu pembuatan produk karena perbedaan jadwal dan manajemen waktu, serta percobaan yang dilakukan berkali-kali agar dapat menentukan resep yang pas dan sesuai.
Lewat produk biskuit legume tersebut, tim Leguit ingin mengedukasi masyarakat bahwa hasil pertanian Indonesia seperti kacang tunggak dan kale tersebut memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa, meskipun di Indonesia sendiri masih kurang dibudidayakan.
Stunting merupakan masalah penting yang harus ditangani. Stunting bisa terjadi pada masa kehamilan maupun balita. Tingginya angka stunting di Indonesia juga cukup menyedihkan menjadi perhatian besar bagi kita. Oleh karena itu, mari saatnya mulai peduli gizi dan kesehatan terutama untuk buah hati agar menciptakan generasi anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan cemerlang.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)